23 Juni 2013: Penembakan di Pegunungan Himalaya Base Camp Pakistan, 10 Wisatawan Meninggal

Patromaks.com – Bencana berdarah terjadi di hari ini persisnya Minggu 23 Juni 2013 kemarin. Beberapa orang membawa senjata sudah tewaskan 10 orang, terhitung minimal sembilan wisatawan asing, sesudah menggempur sebuah hotel di Pakistan utara.

Sebentar sesudah bencana, berkebangsaan beberapa korban belum seutuhnya diverifikasi, walau disebut dari mereka terhitung beberapa masyarakat Ukraina dan China. Seorang masyarakat Pakistan disampaikan meninggal.

Laporan BBC menjelaskan gempuran itu terjadi di base camp Nanga Parbat, gunung paling tinggi ke-9 di dunia, di Gilgit-Baltistan. Ini ialah gempuran pertama pada wisatawan di daerah itu. Taliban Pakistan sudah menjelaskan ke BBC jika mereka bertanggungjawab.

Seorang jubir Tehrik-e-Taliban menjelaskan gempuran penembakan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan ke-2 nya, Waliur Rehman, yang meninggal dalam sangkaan gempuran pesawat tidak berawak AS pada Mei tahun itu.

Barisan itu menjelaskan terus akan menarget orang asing. Seorang penasihat pemerintahan Gilgit-Baltistan menjelaskan ke BBC jika helikopter sudah dikirimkan untuk mengevakuasi beberapa pendaki yang masih ada di daerah itu – dipercaya sejumlah di antara 20 dan 25.

Sisi dari Pegunungan Himalaya, Nanga Parbat, dengan tinggi 8.126 m (26.660 kaki), terkenal di kelompok trackker dan pendaki gunung, khususnya sepanjang bulan Juni dan Juli. Gempuran itu dilihat sebagai pukulan yang berarti untuk industri pariwisata Pakistan yang telah berusaha, melapor reporter BBC Shahzeb Jillani dari Islamabad.

23 Juni 2013: Penembakan di Pegunungan Himalaya Base Camp Pakistan, 10 Wisatawan Meninggal

Penembak Mengenakan seragam Polisi

Sampai 20 striker, disampaikan berseragam paramiliter (polisi) lokal, menggempur hotel di base camp di kaki bukit Nanga Parbat Sabtu 23 Juni 2013 sekitaran jam 22.45 waktu di tempat pada (17.45 GMT).

Beberapa trackker yang menjadi korban sebenarnya sudah berencana untuk mendaki Nanga Parbat dalam sekian hari kedepan, kata seorang operator tour lokal mencuplik BBC. Beberapa orang membawa senjata itu pisahkan dan mengikat staff Pakistan di tempat dan menjelaskan ke mereka tidak untuk coba membunyikan sirene sampai pagi, kata seorang petinggi di tempat.

Beberapa orang membawa senjata selanjutnya tembak orang asing, ambil uang dan paspor mereka. Beberapa striker kabur pada Minggu 24 Juni sekitaran jam 01.00 waktu di tempat. Seseorang wisatawan China disampaikan sukses melepaskan diri dan membunyikan sirene, tapi beberapa striker mempunyai waktu sekitaran enam jam untuk larikan diri.

Wakil komisaris Area Diamir menjelaskan ke BBC jika pemburuan berjalan yang mengikutsertakan polisi dan militer, di darat dan pada udara. Beberapa petinggi menjelaskan ingat medannya akan gampang untuk menyaksikan gerakan manusia dari udara, tapi tidak ada penangkapan yang sudah dilakukan.

Dikritik

Presiden Pakistan saat itu, Asif Ali Zardari dan Pertama Menteri Nawaz Sharif menyumpah gempuran itu.

Sharif, yang dipilih kembali awalnya bulan Juni 2013, menjelaskan “perlakuan kekejaman dan tidak manusiawi semacam itu” tidak ditolerir.

Menteri Dalam Negeri Chaudhry Nisar Ali Khan menjelaskan kepala polisi Gilgit-Baltistan dan beberapa petinggi senior sudah diskors.

Laporan AFP mencuplik beberapa sumber menyebutkan beberapa orang membawa senjata menggempur ke base camp di kaki Nanga Parbat, gunung paling tinggi ke-2 di Pakistan, dan tembak mati beberapa pendaki dari dekat. Seorang masyarakat China selamat dari gempuran itu.

Pembunuhan itu akan memberi pukulan berat untuk ekspedisi trackking asing, sebagai tersisa paling akhir pariwisata internasional di Pakistan sebagai sasaran kekerasan Al-Qaeda dan Taliban. Gubernur Gilgit Syed Mehdi Shah menjelaskan: Banyak wisatawan tiba ke wilayah ini pada musim panas, dan warga lokal kami bekerja untuk menghasilkan uang dari beberapa orang ini.

Ini bukan hanya akan memengaruhi daerah kami, tapi akan berpengaruh jelek untuk semua Pakistan. Gilgit-Baltistan populer dengan keelokan alamnya dan kota khusus Gilgit dilihat sebagai pintu gerbang ke pegunungan Karakoram dan Himalaya.

Analisis Jasad, Selanjutnya Diterbangkan ke Daerah Halaman

Senin 24 Juni, mencuplik AFP, jasad 10 wisatawan asing dan seorang pemandu Pakistan yang ditembak mati oleh beberapa orang membawa senjata dalam gempuran yang belum sempat terjadi awalnya dalam suatu base camp terasing di Himalaya sudah dideteksi, kata beberapa petinggi.

Satu diantaranya ialah masyarakat negara Amerika dengan kewarganegaraan double China, tiga datang dari Ukraina, dua dari Slovakia, dua yang lain dari China, satu diantara Lithuania dan satu diantara Nepal, kata mereka.

Itu ialah gempuran pertama pada beberapa pendaki gunung yang tertarik dengan keelokan alam dan pendakian yang berani di Pakistan utara, yang sampai penembakan Sabtu 23 Juni 2013 dipandang relatif tahan dari kekerasan Islam di lain tempat di negara tersebut.

Pergerakan Taliban di Pakistan akui bertanggungjawab atas nama Junood ul-Hifsa, sebuah pihak baru yang disebutkan sudah dibuat untuk membunuh orang asing untuk membalasnya gempuran pesawat tidak berawak AS pada operator Taliban dan Al-Qaeda. Jasad beberapa wisatawan yang meninggal pada Minggu diterbangkan ke Islamabad untuk seterusnya dipulangkan ke desa halaman masing-masing.