5 Cerita Mualaf Pesepak Bola Hebat Dunia yang Oke Menjadikan Islam sebagai Jalan Hidup

patromaks.com – 5 Cerita Mualaf Pesepak Bola Hebat Dunia yang Oke Menjadikan Islam sebagai Jalan Hidup, Nomor 1 Pernah Main di Indonesia

SEBANYAK 5 cerita mualaf pesepak bola hebat dunia yang oke menjadikan Islam sebagai jalan hidup akan diulas dalam artikel ini. Beberapa pesepak bola hebat dunia pilih jadi mualaf saat aktif sebagai pemain professional.

Sesudah beragama Islam, ketenangan hidup juga mereka peroleh. Lalu, siapa pesepak bola hebat dunia sebagai mualaf?

Berikut 5 cerita mualaf pesepak bola hebat dunia yang oke menjadikan Islam sebagai jalan hidup:

5. Franck Ribery

5 Cerita Mualaf Pesepak Bola Hebat Dunia yang Oke Menjadikan Islam sebagai Jalan Hidup

Franck Ribery sebagai salah satunya pemain sepak bola terbaik yang dipunyai Prancis. Selainnya bawa Tim nasional Prancis finish runner-up Piala Dunia 2006, dia berjaya bersama Bayern Munich, terhitung mengantar Die Roten merampas treble winner pada 2012-2013.

Dia sendiri jadi mualaf pada 2002. Dia beragama Islam sesudah menikah dengan wanita idamannya yang dari Aljazair, Wahiba.

“Agama ialah hal individu untuk saya. Saya orang yang yakin dan semenjak berpindah ke Islam saya semakin kuat, baik psikis atau fisik. Agama tidak mengganti jati diri dan pemahaman saya pada dunia. Saya berdoa 5 kali satu hari, saya kerjakan itu supaya terlepas dan saya berasa lebih bagus kemudian,” kata Franck Ribery.

4. Philippe Senderos

5 Cerita Mualaf Pesepak Bola Hebat Dunia yang Oke Menjadikan Islam sebagai Jalan Hidup

Untuk Anda penggemar AC Milan dan Arsenal, pasti tidak asing dengan figur Philippe Senderos. Bek berpaspor Swiss ini sempat jadi unggulan bersama dua club itu.

Philippe Senderos sendiri jadi mualaf di salah satunya mushola yang berada di Kota Manchester pada 2012. Bek berkepala plontos itu jadi mualaf sesudah belajar teologi, atau pengetahuan yang pelajari banyak agama di dunia.

3. Emmanuel Adebayor

5 Cerita Mualaf Pesepak Bola Hebat Dunia yang Oke Menjadikan Islam sebagai Jalan Hidup

Sama dengan Senderos, Emmanuel Adebayor sempat juga bermain untuk Arsenal. Perbedaannya, dia dibenci khalayak Arsenal karena sempat lakukan selebrasi di depan Arsenal saat dianya cetak gol untuk Manchester City.

Adebayor sah jadi mualaf pada 2015 atau di umur 31 tahun. Waktu itu, Adebayor memilih jadi mualaf sesudah dia alami permasalahan dalam keluarganya.

Sesudah beragama Islam, Adebayor akui hidupnya jadi tenang. Karenanya,tidaklah aneh, sesudah memilih jadi mualaf, Adebayor pilih meneruskan profesi di Liga Turki, yang mana sebagian besar masyarakatnya memeluk agama islam. Semenjak beragama Islam, Adebayor tidak pernah melewati sholat 5 waktu yang notabene kewajiban untuk seorang muslim.

2. Nicolas Anelka

5 Cerita Mualaf Pesepak Bola Hebat Dunia yang Oke Menjadikan Islam sebagai Jalan Hidup

Nicolas Anelka pilih jadi mualaf pada 1995. Satu tahun berlalu, dia sah mentas di tingkat professional.

“Saya biasa turut puasa saat Ramadan tiba karena saya kagum pada mereka yang berpuasa. Apa yang membuat saya jadi mualaf ialah kepercayaan jika Islam pas buat saya,” kata Anelka.

“Saya rasakan jalinan dengan Tuhan dan itu membuat cerah hidup saya. Saya senang jadi muslim, agama penuh kenyamanan dan saya banyak belajar dari Islam,” lanjut top scorer Liga Inggris 2008-2009 itu.

1. Julien Faubert

5 Cerita Mualaf Pesepak Bola Hebat Dunia yang Oke Menjadikan Islam sebagai Jalan Hidup

Nama Julien Faubert tidak asing dengan sepakbola Indonesia. Dia sempat bela Borneo FC pada Liga 1 2018. Jauh saat sebelum bela Borneo FC, pemain tengah berpaspor Prancis ini sempat 6 bulan bela Real Madrid pada 2009.

Tetapi, bukan bersama dua club di atas Julien Faubert memilih jadi mualaf. Dia masuk agama Islam saat perkuat Bordeaux pada 2013-2015.

Saat perkuat Bordeaux, Julien Faubert berkawan dengan beberapa pesepak bola muslim. Sesudah memperoleh banyak tuntunan Islam saat perkuat Bordeaux tersebut, Julien Faubert memilih jadi mualaf.