5 Langkah Menyikapi Hoax Menurut Agama Islam

patromaks.com – Hoax dan ajaran kedengkian tidak dapat dijauhi dalam sehari-harinya. Biasanya, tiba dari media sosial atau group chat.

Entahlah mengapa, saat sebuah informasi keluar, ada-ada saja orang yang menggantinya jadi hoax. Kalaulah informasinya betul, banyak juga yang melemparkan komentar dengan ajaran kedengkian.

Ini kurang lebih mempengaruhi seorang dalam ambil ringkasan. Bila salah mengerti, dapat amburadul semua.

Dalam Islam, semuanya sudah ditata dengan cermat, dimulai dari masalah beribadah sampai masalah memberi komentar berkenaan informasi yang belumlah jelas kebenarannya.

Seperti apakah detilnya? Popmama.com akan meringkaskannya untuk Mama.

1. Segala hal akan diminta pertanggungjawabannya

5 Langkah Menyikapi Hoax Menurut Agama Islam

Tiap Muslim akan diminta pertanggungjawabannya pada hari keadilan kelak. Karena itu, semua perlakuan, pengucapan, pandangan, dan opsi yang dibikin akan punya pengaruh pada keputusan pada hari Hisab kelak.

Sesuai sabda Allah dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 36:

Dan jangan sampai kamu ikuti suatu hal yang tidak kamu kenali. Karena pendengaran, pandangan, dan hati nurani, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya.

Maka dibanding langsung mengaitkan apa yang baru disaksikan, atau ikuti mencela suatu hal tanpa ketahui kebenarannya, seharusnya pikirkan matang-matang supaya tidak terperosok dalam dosa.

2. Dosa untuk mereka yang menebarkan dusta

5 Langkah Menyikapi Hoax Menurut Agama Islam

Informasi berbohong kerap disebutkan dengan hoax, awalnya, lebih dikenali dengan fitnah. Hal seperti ini telah ada semenjak jaman jaman dulu.

Hingga Allah turunkan ayat khusus berkenaan hukum mereka yang menebarkan informasi berbohong. Seperti cuplikan Al-Quran surat An-Nur ayat 11-13 yang berisi:

Sebenarnya beberapa orang yang bawa informasi berbohong itu ialah dari kelompok kamu juga. Jangan sampai kamu anggap jika informasi berbohong itu jelek untuk kamu bahkan juga dia ialah baik untuk kamu. Setiap seorang pada mereka mendapatkan balasan dari dosa yang ditanganinya. Dan siapa dari mereka yang ambil sisi yang paling besar dalam penayangan informasi berbohong itu untuknya hukuman yang besar dan kenapa di saat kamu dengar informasi berbohong itu beberapa orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik pada diri sendiri, dan (kenapa tidak) berbicara: Ini ialah satu informasi berbohong yang riil dan kenapa mereka (yang mendakwa itu) tidak datangkan 4 orang saksi atas informasi berbohong itu? Karena mereka tidak datangkan saksi-saksi karena itu mereka tersebut pada segi Allah beberapa orang yang dusta.

3. Cuma beritakan beberapa hal yang betul

5 Langkah Menyikapi Hoax Menurut Agama Islam

Dengan tegas telah diterangkan jika mengulas informasi berbohong dan berbicara beberapa hal jelek dilarang dalam agama Islam. Berikut mengapa tiap Muslim disuruh selalu untuk ucapkan beberapa hal yang betul saja.

Ini tercantum pada Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 70-71:

Hai beberapa orang yang memiliki iman, bertakwalah kamu ke Allah dan ucapkanlah pengucapan yang betul, pasti Allah membenahi buatmu beberapa amalanmu dan memaafkan buatmu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mematuhi Allah dan Rasul-Nya, karena itu sebenarnya dia sudah mendapatkan kemenangan yang besar.

Dalam kata lain, jauhi menebar hoax, apa lagi memberi komentar jelek mengenai informasi itu.

4. Prioritaskan cari tahu kebenaran informasi

5 Langkah Menyikapi Hoax Menurut Agama Islam

Dalam Islam, ada istilah yang namanya tabayyun yang maknanya verifikasi. Ini berlaku untuk segala hal, terhitung untuk informasi yang belum dijumpai kebenarannya.

Seperti pada Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 6 yang mengeluarkan bunyi:

Hai beberapa orang yang memiliki iman, bila tiba padamu orang fasik bawa satu informasi, karena itu periksalah dengan cermat supaya kamu tidak menerpakan satu bencana ke satu golongan tanpa ketahui kondisinya dan mengakibatkan kamu menyesal atas tindakanmu itu.

5. Lebih bagus katakan beberapa hal yang bagus

5 Langkah Menyikapi Hoax Menurut Agama Islam

Hoax dapat mengakibatkan konflik karena informasi didalamnya dapat menyentuh salah satunya faksi atau membuat salah mengerti. Dibanding menebarkan hoax dan berbuntut pertikaian, lebih bagus sebarkan informasi yang bagus dan terang kebenarannya.

Ini di tuangkan ke dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat yang ke 53:

Dan ucapkanlah ke hamba-hamba-Ku: Sebaiknya mereka ucapkan pengucapan yang lebih bagus (betul). Sebenarnya syaitan itu memunculkan konflik dari mereka. Sebenarnya syaitan itu ialah lawan yang riil untuk manusia.

Maka jadilah individu yang krisis dengan selalu cari kebenaran dari informasi atau info yang tersebar, ya. Dengan demikian, Mama dapat terbebas dari dosa yang kemungkinan tidak diakui awalnya.