Al-Qur’an Akan Dibakar, MUI Kecam Reaksi PM Swedia

patromaks – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan mencela keras negara Pertama Menteri (PM) Swedia, Magdalena Andersson. Masalahnya reaksi Magdalena Andersson berkaitan akan dibakarnya kitab suci Al-Qur’an yang sudah dilakukan politisi Swedia, Rasmus Paludan.

“Saya mencela keras sikap intoleran yang terjadi di Swedia yang dipandang tingkat kesejahteraan negaranya sudah tinggi,” tegas Amirsyah dalam info tercatatnya. “Hujatan itu diperuntukkan ke PM Swedia masalah pembakaran Al-Quran, karena meluluskan masyarakatnya ekspresikan opini berbentuk membakar Al-Qur’an,” sambungnya.

Dijumpai, pembakaran Al-Qur’an di Kota Linkoping, Swedia, ialah tingkah politisi anti-Muslim Denmark, Rasmus Paludan, dan partai Stram Kurs-nya. Di mana Paludan berkunjung sebuah daerah dengan penduduk sebagian besar muslim di Swedia, lalu membakar Al-Qur’an dengan pengamanan aparatur.

Atas tindakan itu, memunculkan tindakan protes dengan 200 pengunjuk rasa. Hingga ada tindakan melemparkan batu ke polisi dan membakar kendaraan aparatur. Buya Amirsyah menjelaskan, peristiwa itu sebagai kebebasan berekpresi yang kelewatan.

Karena hal tersebut ialah perlakuan yang melebihi batasan dari tindakan satu bentuk kebebasan berekspresif yang mempunyai potensi memunculkan kekerasan tidak benar dilaksanakan di negara yang dipandang tolerir ini.

Paling akhir Buya Amirsyah menghimbau, supaya dunia Islam mengatakan supaya aktor disodorkan ke pengadilan sebagai wujud pertanggungjawaban ke dunia Islam. “Umat Islam tidak boleh kepancing dengan rumor murahan ini yang menyengaja dibikin untuk memancing amarah umat yang sedang jalankan beribadah puasa,” tutupnya.

Alquran Akan Dibakar, Dua Kota Swedia Digoncang Kekacauan

Kekacauan pecah berkaitan gagasan pembakaran Alquran oleh politikus polemis Denmark-Swedia. Beberapa ratus Muslim geram sampai memacu benturan dengan polisi. Kekacauan dibarengi kekerasan terjadi di kota Linkoping Swedia berkenaan dengan pembakaran Quran oleh politikus Swedia-Denmark dan kritikus Islam Rasmus Paludan.

Paludan awalnya sudah terima ijin untuk melangsungkan tatap muka khalayak. Bahkan juga saat sebelum pembakaran Al-Qur’an yang direncanakan diawali, benturan di antara Muslim lokal yang geram dan polisi terjadi. Dalam video dari tempat peristiwa, pria kelihatan berdiri di atap mobil polisi dan meneriakkan “Allahu besar”.

Al-Qur'an Akan Dibakar, MUI Kecam Reaksi PM Swedia

“Saya tidak menyaksikan mobil polisi yang tidak hancur,” ungkapkan seorang saksi mata menjelaskan ke media massa Aftonbladet. Polisi harus mundur dan bergabung kembali sesudah petugas dilempar batu dan mobil polisi dihancurkan dan dibakar.

Sekitar tiga petugas polisi yang cedera dibawa ke rumah sakit. Seterusnya, kekacauan menebar ke kota Norrkoping dan mengikutsertakan beberapa ratus peserta. Media massa Norrkopings Tidningar memberikan laporan kondisinya “betul-betul terpeleset”.

Menurut penyiar nasional SVT, beberapa halte trem ditutup, karena trem terserang oleh pengacau. 2 orang diamankan karena kekacauan yang dibarengi kekerasan dan empat yang lain karena sikap tidak teratur. Menteri Kehakiman Morgan Johansson pada akhirnya memberi komentar di Twitter untuk menyumpah kekacauan dan Rasmus Paludan.

“Tidak perduli apa yang dipikir orang mengenai pesan kedengkian berlebihanis sayap kanan yang diperjuangkan Paludan, tidak bisa diterima untuk bereaksi dengan kekerasan serius semacam itu. Sebaiknya polisi melakukan tindakan tegas tangani beberapa aktor dan jaga keteraturan.

Saya berharap polisi yang cedera bisa sembuh secara cepat,” tweet Morgan Johansson. “Beberapa orang dibalik kekacauan dengan kekerasan tidak sebagai wakil mereka yang tinggal di wilayah itu. Mayoritas daerah rawan cuma inginkan kenyamanan dan ketenangan dan bisa jalani kehidupan mereka.

Adapun provokator berlebihanis sayap kanan, reaksi beginilah yang ingin ia saksikan. Maksudnya untuk memprovokasi orang pada keduanya. Saya menekan semua kemampuan kebaikan untuk selalu tenang dan tidak biarkan diri mereka terhasut.

Pemerintahan terus ikuti perubahan,” tutur ia. Politikus Denmark-Swedia Rasmus Paludan jadi populer di Denmark lewat demo melawan Islam di beberapa daerah padat Muslim yang diperlihatkan dalam perincian ghetto sah negara tersebut, yang difilmkan dan di-launching sebagai video.

Seterusnya, acara sama diselenggarakan di Swedia, kerap kali menyebabkan kekacauan yang dibarengi kekerasan. Demo itu dilihat mempunyai karakter provokatif karena kerap tampilkan penodaan pada Alquran, pusat Islam, tetapi dirayakan sebagai latihan kebebasan bicara oleh Paludan dan partainya Garis Keras, yang dikenali dengan sikap anti-imigran yang kaku.

Ingat beragam teror dan usaha pembunuhan, Paludan sudah ditaruh di bawah pelindungan polisi. Laporan Pew Research tahun 2017 mendokumenkan komune Muslim sebagai 8,1% dari keseluruhan komunitas Swedia yang sejumlah 10 juta. Minoritas Muslim Swedia sudah naik secara menegangkan dalam beberapa dasawarsa paling akhir, khususnya sesudah kritis migran 2015.