Bukan Seram Hantu, Ini Riwayat Mushola Jin di Mekah, Saksi Bisu Saat Nabi Muhammad Baiat Bangsa Jin

MEKAH, patromaks.com – Diberi nama Mushola Jin karena di sanalah dulu Nabi Muhammad SAW bersama Ibnu Mas’ud saat terima kelompok jin yang ingin mambaiat Rasulullah.

sebelumnya setelah mereka pernah berjumpa dengan Nabi di Nakhlah diperjalanan pulang dari Thaif di tahun kesepuluh kenabian.

Dikutip dari kisah Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi disebut, jika saat Rasulullah melakukan perjalanan ke pasar Ukkadz, di jalan Rasulullah SAW sempat melakukan sholat subuh.

Karena hal tersebut, membuat beberapa berita dari langit yang umumnya diculik dengar oleh bangsa jin jadi terhambat. Selanjutnya, bangsa jin berpencar ke semua bumi untuk cari sumber penghambat.

Lalu, ada serombongan jin datang di wilayah Tihamah dan dengar bacaan ayat Al-Quran yang dibaca Rasulullah saat sholat subuh.

Di kesempatan itu, beberapa jin langsung berbaiat atau janji setia untuk memiliki iman ke Allah SWT dan ikuti tuntunan Islam.

Sebelumnya setelah mereka pernah berjumpa dengan Nabi di Nakhlah diperjalanan pulang dari Thaif di tahun kesepuluh kenabian.

Oleh karenanya, mushola ini juga dikenal bernama Mushola Al-Bai’ah, yaitu mushola tempat serombongan jin lakukan baiat.

Lokasi kejadian itu yang selanjutnya dijadikan tempat beribadah atau ziarah dan dinamakan Mushola Al-Bai’ah atau terkenal disebutkan Mushola Jin. Bangunan mushola itu terhitung salah satunya bangunan yang dipiara oleh pemerintahan kerajaan Arab Saudi.

Di Atap Mushola sisi kubah dihias dengan tulisan kaligrafi Alquran Surat Al Jin ayat 1-9

Bukan Seram Hantu, Ini Riwayat Mushola Jin di Mekah, Saksi Bisu Saat Nabi Muhammad Baiat Bangsa Jin

Di atap mushola sisi kubah dihias dengan tulisan kaligrafi Alquran Surat Al Jin ayat 1-9. Dalam Asbabun Nuzul (karena turun)-nya, ayat itu di turunkan ke Nabi Muhammad berkaitan tatap muka Rasulullah berjumpa jin pada tempat ini.

Pemberian nama mushola itu pasti erat berkaitan dengan satu kejadian mengenai bangsa jin dan ceramah Islam.

Pada tempat itu, dahulunya dipakai oleh Rasulullah SAW untuk membaiat jin dan sekalian mengaku jika Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah SWT.

Mushola Jin berada di tepi wilayah hujun, dekat sama Ja’fariyah atau sekitaran 2 km arah utara dari Masjidil Haram.

Mushola ini mempunyai kubah yang dihias tulisan kaligrafi surat Jin ayat 1 sampai 9. Riwayat mushola Jin ini berawal dari kejadian tatap muka nabi Muhammad SAW dengan beberapa jin.

Bila dari Mushola Al Haram cuma memiliki jarak sekitaran 1,5 km saja. Tempat lokasi Mushola Jin ada ialah wilayah pondokan jemaah haji Indonesia.

Untuk mereka yang pondokannya di teritori Ja’fariyah, tentu selalu melewati Mushola Jin saat sebelum atau setelah dari Masjidil Haram.

Umat Muslim mengenalinya bernama Mushola al-Haras. Ukuran bangunannya sedang saja, tidak besar. Tetapi memiliki bentuk cukup cantik, berarsitektur kekinian, dan diperlengkapi sebuah menara yang tidak begitu tinggi.

Di Muka Masjid ada banyak bak berisi air Zamzam untuk minum beberapa pengunjung

Warna tembok kecoklat-coklatan. Sementara, di muka masjid ada banyak bak berisi air Zamzam untuk minum beberapa pengunjung.

Bangunan mushola yang sekarang berdiri sebagai hasil perbaikan paling akhir pada 5 tahun lalu atau pada 1421 Hijriyah. Bangunan mushola itu terhitung salah satunya bangunan yang dipiara oleh pemerintahan kerajaan Arab Saudi.

Mushola bercat krem ini terlihat menarik dengan dinding berhias keramik warna cokelat. Mushola makin cantik dengan kusen jendela warna biru dan di lantainya terbentang karpet bercorak garis-garis warna abu-abu.

Lampunya jelas dengan wujud lampu yang cantik. AC-nya juga benar-benar sejuk. Di atap mushola sisi kubah dihias dengan tulisan kaligrafi Alquran Surat Al Jin ayat 1-9.

Dalam Asbabun Nuzul (karena turun)-nya, ayat itu di turunkan ke Nabi Muhammad berkaitan tatap muka Rasulullah berjumpa jin pada tempat ini.

Mushola ini dengan lantai tiga. Lantai lantai dasar dipakai untuk tempat wudhu dan toilet, lantai satu untuk tempat sholat jemaah pria dan lantai dua tempat sholat jemaah wanita.

Karena berada di tengah-tengah teritori pondokan jemaah dan pertokoan, karena itu mushola ini juga selalu penuh saat datang waktu sholat fardlu.