Bukti-bukti di Balik Kejadian Isra’ Mi’raj yang Jadi Renungan

patromaks.com – Kejadian Isra Mi’raj sebagai salah satunya mukjizat agung yang dipunyai oleh Nabi Muhammad saw. Bagaimana tidak, cuman pada sebuah malam Rasulullah lakukan perjalanan ke Makkah ke arah Baitul Maqdis di Palestina dan dilanjut berangkat ke langit sampai ke Sidratul Muntaha. Berikut enam bukti menarik dibalik kejadian Isra Mi’raj.

Pertama, pemisahan dada Nabi Muhammad saw untuk dibikin bersih. Salah satunya kejadian menarik terkait dengan Isra Mi’raj ialah pembersihan jiwa Rasulullah secara simbolik, yakni Allah mengutus Malaikat Jibril untuk memotong dadanya dan bersihkan hati Nabi dari kekuatan karakter jelek.

3 Kejadian Sama Sepanjang Nabi Hidup

Bukti-bukti di Balik Kejadian Isra' Mi'raj yang Jadi Renungan

Selainnya di peristiwa Isra Mi’raj, ada tiga kejadian sama sepanjang Nabi hidup, yakni saat Nabi berumur 4 tahun saat ada di perkampungan Bani Sa’ad, saat Nabi berumur 10 tahun (dekati umur taklif), dan saat Jibril bawa wahyu pengangkatan Nabi ataupun waktu umurnya capai 40 tahun.

Ke-2 , kendaraan buraq. Transportasi yang Nabi pakai untuk tempuh perjalanan kilat Isra Mi’raj namanya buraq. Diriwayatkan jika ukuran badan kendaraan itu lebih kecil dibanding kuda dan semakin besar dari bada bagal. Buraq mengambil langkah sepanjang matanya melihat.

Ke-3 , macam opini ulama masalah Nabi lakukan Isra Mi’raj dengan jasad dan ruh. Ulama berbeda opini berkenaan keadaan Nabi saat lakukan perjalanan pada sebuah malam hari ini. Ada yang memiliki pendapat Nabi Isra Mi’raj dengan ruhnya saja, ada yang menjelaskan Isra Nabi dengan jasad dan ruh; sementara Mi’raj dengan ruh, dan ada juga yang berpendapat Nabi Isra Mi’raj dengan jasadnya saja.

Ke-4, Nabi pilih minum susu. Demikian Nabi usai melakukan shalat di Masjidil Aqsha, dia dikasih 3 gelas berisi tiga minuman yang lain, yakni khamr, madu, dan susu. Minuman yang Nabi tentukan ialah susu.

Islam Ialah Agama Fitrah

Menurut al-Buthy, itu jadi tanda jika Islam ialah agama fitrah. Tujuannya, akidah dan semua hukum Islam sesuai fitrah manusia. Tidak ada satu juga dari Islam yang berlawanan dengan perilaku asli manusia.

Ke-5, Nabi bertemu dengan Allah. Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, mencuplik opini Ibnu Taimiyah, menjelaskan jika Nabi Muhammad menyaksikan Allah seperti menyaksikan manusia. Maknanya, dengan mata telanjang. Opini yang lain diambil dari pengucapan Ibnu Abbas, mengatakan jika Nabi menyaksikan Allah dengan multak dan dengan sanubarinya.

Ke enam, Abu Bakar mendapat gelar ‘ash-shiddiq’. Esok hari sesudah kejadian Isra Mi’raj, Nabi menyampaikan kabarnya ke warga Makkah. Bukannya yakin, malah banyak warga yang memungkiri dan menghina Nabi. Saat itu tampil Abu Bakar sebagai teman dekat yang benarkan apa saja yang Nabi berikan. Mulai sejak itu Abu Talenta mendapatkan julukkan ‘ash-shiddiq’.