Cerita Pertemanan Prabowo-Surya Paloh, Romantisme Alumni Golkar, dan Peluang Politik 2024

Patromaks.com – Dua teman dekat lama di pentas politik berjumpa. Mereka ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Prabowo dan Paloh pernah sama menanggung misi besar Partai Golkar. Ke-2 nya lalu pisah ambil jalan masing-masing. Dengan bawa bendera partai baru, Gerindra dan Nasdem berkompetisi menjadi yang paling depan ambil suara rakyat di penyeleksian umum (pemilu). Sekarang, pertemuan ke-2 nya munculkan pertaruhan sinyal-sinyal kerja-sama politik 2024. Mungkinkah begitu?

Romantisme pertemanan

Prabowo dan Surya Paloh berjumpa di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Tatap muka berjalan sepanjang lebih kurang 4,5 jam, start pukul 11.50 WIB sampai 16.35 WIB. Paloh ungkap jika pertemuannya dengan Prabowo banyak mengulas ihwal romantisme pertemanan ke-2 nya dan di antara ke-2 partai. Tatap muka kami barusan semakin banyak mengulas beberapa hal romantisme, semangat pertemanan yang cukup terbangun dalam waktu yang lumayan lama beberapa puluh tahun, kata Paloh selesai tatap muka di Kantor DPP Nasdem, Jakarta.

Cerita Pertemanan Prabowo-Surya Paloh, Romantisme Alumni Golkar, dan Peluang Politik 2024

Paloh akui, pertemuannya dengan Prabowo tidak cuma mengulas rekanan di antara ke-2 nya, tapi juga beberapa persoalan negara. Tidak terbatas pada jalinan kami individu tetapi juga beberapa masalah vital untuk kebutuhan perkembangan negara dan bangsa kita, katanya. Sementara, Prabowo menceritakan jika dianya dan Paloh sudah terkait baik sepanjang 40 tahun. Menurut dia, tatap muka ini ialah bentuk bersilahturahmi di antara dua teman dekat lama. Menteri Pertahanan itu menyebutkan pertemuannya dengan Paloh wujud melepaskan kangen sebagai sama-sama alumni Partai Golkar.

Ia menjelaskan, tatap muka berjalan hangat dan penuh komedi. Kita berteman dan kita alumni Golkar. Kita istilahnya jumpa rindu sebenarnya, kata Prabowo. Memang, kata Prabowo, diperjalanan politik dia dan Paloh kadang pilih jalan berlainan. Tetapi, diakuinya masih tetap berteman dengan Ketua Umum Partai Nasdem itu. Kita pernah berkompetisi kita pernah terkadang berlainan penglihatan tetapi di ujungnya karena kita sama-sama percaya jika kita sama cinta merah putih, sama cinta tanah air, kata Prabowo.

Pasang kering jalinan

Baik Prabowo atau Surya Paloh pernah sama jadi kader Partai Golkar. Prabowo mengatakan mundur dari partai beringin pada Juli 2008. Saat itu, ia memegang sebagai anggota Dewan Penasihat Partai. Sementara, Golkar mengangkat ketua biasanya sendiri, Jusuf Kalla, sebagai capres, berpasangan dengan Wiranto sebagai cawapres. Tetapi, ke-2 pasangan calon (paslon) kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Boediono. Sementara, Surya Paloh tinggalkan Golkar 3 tahun sesudah Prabowo, persisnya September 2011. Paloh mundur sesudah 43 tahun berkiparah di Golkar.

Saat sebelum keluar, ia terlebih dahulu membangun Organisasi masyarakat Nasional Demokrat (Nasdem) dan memegang sebagai ketua umum. Organisasi masyarakat itu lalu beralih menjadi parpol sampai sekarang. Waktu itu, Paloh menjelaskan, pemunduran dianya sebagai titik kulminasi dan anti-klimaks, karena beberapa ide yang ia angkat tidak mendapatkan ruangan di Partai Golkar. Berikut sebagai perenungan, penglihatan, dan pendirian saya sebagai salah satunya orang yang telah beraksi dari tingkatan paling bawah sampai status Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar, kata Paloh, 7 September 2011.

Nasdem lalu ikut serta sebagai peserta pemilu di tahun 2014, berkompetisi dengan Gerindra dan partai-partai politik yang lain. Sepanjang 2014-2019, Gerindra dan Nasdem berlainan gerbong. Nasdem memberikan dukungan pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla, dan Gerindra jadi partai oposisi. Pada Pemilihan presiden 2019, sedianya ke-2 partai tidak satu misi. Gerindra mengangkat Prabowo sebagai calon presiden, dan Nasdem memberikan dukungan pencapresan Jokowi. Tetapi, selesai ajang pemilu, Gerindra masuk ke barisan pemerintah. Saat sebelum Gerindra betul-betul tergabung ke konsolidasi, Nasdem pernah melemparkan signal berkeberatan.

Mendekati pembangunan Cabinet Indonesia Maju, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menjelaskan, bila Jokowi merencanakan memberi bangku menteri ke Gerindra, Nasdem akan memberikan dukungan. Tetapi, bila presiden memilih tidak memberi porsi bangku ke Gerindra, Nasdem akan memberikan dukungan. Kami memberikan dukungan keputusan presiden tapi kami mengingati keadaban politik, kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Walau demikian, Gerindra pada akhirannya tergabung ke konsolidasi Jokowi-Ma’ruf Amin dan mendapatkan 2 bangku menteri yaitu Menteri Pertahanan (Menhan) yang diisi Prabowo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Inovatif (Menparekraf) yang ditempati oleh Sandiaga Uno. Sementara, Nasdem mendapatkan 3 bangku menteri yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) Siti Nurbaya, dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Kesempatan konsolidasi

Selesai pertemuannya dengan Paloh, Prabowo menjelaskan tidak dapat pastikan apa Gerindra akan bergabung dengan Nasdem di Pemilu 2024. Walau begitu, Prabowo menyebutkan, dianya banyak memiliki kemiripan dengan Paloh. Ya tetapi kan beliau pimpinan partai, saya pimpinan partai. Kita kan tidak dapat melakukan tindakan karena kita rekan, kita mengatur masing-masing, kan tidak dapat, sebut Prabowo. Prabowo menjelaskan, baik Gerindra atau Nasdem mempunyai konstituen masing-masing hingga inspirasi mereka juga harus diperhitungkan. Adapun menurut Prabowo, kemiripannya dengan Paloh terkait dengan misi berkebangsaan dan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Disamping itu, dianya dan Paloh sama punyai kesukaan mengumpulkan patung dan tertarik dengan riwayat. Paloh menjelaskan, dianya dan Prabowo kagum pada figur yang serupa, yaitu Mahatma Gandji dan Nelson Mandela. Paloh bahkan juga bercanda jika dia dan Prabowo mempunyai zodiak yang serupa karena sama terlahir di bulan Oktober. Yang saya saksikan beliau sukai dengan beberapa tokoh revolusioner, figur yang selalu bela rakyat, beberapa tokoh yang bela kebeneran dan keadilan. Karena mungkin kita serupa, kita serupa, (zodiak) Libra (lahir) Oktober, dekat-dekat situ lah, katanya.

Peluang kecil

Menyaksikan ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Taktikc Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam memandang, kemungkinan besar tatap muka Prabowo dengan Paloh berkaitan dengan jadwal politik 2024. Umam menjelaskan, sebagai sama-sama alumni Partai Golkar, Prabowo dan Paloh memang mempunyai riwayat hubungan tertentu. Tetapi, menurutnya, kemungkinan kecil ke-2 partai bergabung. Karena, ke-2 pimpinan partai mempunyai langkah pandang dan mode pendekatan yang berbeda jauh di politik.

Di Pemilihan presiden 2019, Paloh menjadi satu diantara figur selainnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tetap mengingati bahaya eksplorasi politik jati diri. Saat Prabowo ajukan proposal untuk masuk di pemerintah Jokowi jilid 2 juga, salah satunya yang berasa berkeberatan ialah Paloh . Maka, cairnya situasi bersilahturahmi Paloh-Prabowo ini hari sebenarnya ditempatkan di atas misi politik berkebangsaan yang lain secara esensial. Tetapi, dalam politik, ada selalu peluang,