Fakta Penting Gagasan Finlandia dan Swedia Tergabung ke NATO

Patromaks.com – PERDANA Menteri Finlandia dan Swedia, Rabu (13/4/2022) mengatakan dalam pertemuan jurnalis jika negara mereka benar-benar menimbang untuk tergabung ke NATO. Gagasan ini sebagai reaksi atas agresi Rusia ke Ukraina semenjak 24 Februari 2022. Jika Finlandia dan Swedia betul-betul jadi tergabung ke NATO, koalisi pertahanan beberapa negara itu akan turut bela andaikan Rusia bertindak apa saja ke mereka. Kebalikannya, Rusia telah mengingatkan Finlandia dan Swedia jika gagasan itu akan berekor jika betul-betul terjadi.

Berikut sembilan bukti penting berkaitan gagasan tergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO, khususnya untuk kasus Finlandia, yang Kompas.com sarikan dari bermacam sumber kabar berita internasional. Diikutkan juga beberapa catatan berkaitan proses yang hendak ditempuh Finlandia dan Swedia jika betul-betul akan tergabung ke NATO. , di bagian tertentu, ada sepotong catatan mengenai NATO dan Ukraina.

Fakta Penting Gagasan Finlandia dan Swedia Tergabung ke NATO

Fakta penting

NATO ialah organisasi beranggotakan 30 negara yang khususnya bermufakat membuat kesepakatan pertahanan kelompok. Maknanya, gempuran ke salah satunya anggota Sekutu akan dipandang seperti gempuran ke semua anggota NATO sekalian mewajibkan semua negara anggota menolong membalasnya gempuran dengan support kemampuan militer.

Finlandia dan Swedia ialah dua negara bertetangga di teritori Nordik. Sejauh ini mereka menjaga status netral, baik ke Rusia sebagai turunan Uni Soviet atau ke NATO, khususnya dalam soal militer. Gempuran Rusia ke Ukraina ialah penyebab gagasan peralihan status geopolitik teritori ini. Agresi sama dicemaskan dapat menerpa beberapa negara lain di teritori itu.

Tidak seperti Swedia, Finlandia bersebelahan darat langsung dengan Rusia. Finlandia pisahkan diri dari Rusia pada 1917 dan Uni Soviet pernah menginvasi Finlandia pada 1939. Dengan penduduk 5,lima juta orang, Finlandia share tepian darat dengan Rusia sejauh 1.300 km. Saat sebelum mengatakan kemerdekaan pada 1917, Finlandia ada di bawah kekuasaan Rusia sepanjang 150 tahun.

Status netral Finlandia secara militer sebagai buntut dari Perang Dunia II. Perlawanan Finlandia sepanjang perang itu datangkan rugi besar untuk Uni Soviet tapi harus dianggap mereka kalah jumlah pasukan. Keadaan itu berbuntut pada persetujuan damai yang membuat Finlandia memberikan banyak daerah tepian ke Uni Soviet. Sebagai sisi dari persetujuan, beberapa pimpinan Finlandia sepakat berlaku netral sepanjang masa Perang Dingin, dengan imbalan agunan Moskwa tidak serang Finlandia. Netralitas paksakan untuk menahan gairah Uni Soviet ini sampai munculkan istilah Finlandisasi.

Walau tidak bersebelahan langsung dengan Rusia, Swedia punyai titik kurang kuat yang dapat dipakai Rusia. Titik kurang kuat Swedia itu ialah Gottland, pulau Swedia di Laut Baltik, yang menjadi target Rusia jika Beruang Merah akan menggempur Swedia atau jika perselisihan semakin makin tambah meluas di teritori itu.

Pertama Menteri Finlandia, Sanna Marin, dalam pertemuan jurnalis pada Rabu mengatakan, segala hal sudah berbeda saat Rusia menginvasi Ukraina. Pengakuan ini jadi catatan tambahan dari pengakuan Marin bersama Pertama Menteri Swedia Magdalena Andersson mengenai gagasan tergabung ke NATO.

Marin menyebutkan keputusan tergabung atau tidak Finlandia ke NATO akan diambil dalam perhitungan minggu. Adapun Swedia memprediksi pantauan untuk memutuskan tergabung atau tidak mereka ke NATO akan selesai di akhir Mei 2022. Kemungkinan besar keanggotaan ke-2 negara di NATO ditetapkan pada Juni 2022, bersamaan dengan agenda KTT NATO di Madrid, Spanyol.

Juru Berbicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia akan menyamakan kembali keadaan jika Finlandia dan Swedia betul-betul tergabung ke NATO. Awalnya, pada Februari 2022, jubir Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebutkan bakal ada resiko militer dan politik jika Finlandia dan Swedia tergabung ke NATO.

Peskov mengatakan juga jika NATO lebih sebagai alat konfrontasi. Ia menyebutkan NATO bukan koalisi yang memberi perdamaian dan kestabilan. Peluasan keanggotaan NATO, lanjut Peskov, ditegaskan tidak ke arah pada kenaikan kestabilan di Eropa.

Proses yang hendak ditemui

Secara umum, menjadi anggota NATO perlu waktu beberapa bulan bahkan juga sekian tahun. Negara calon anggota NATO harus melalui tatap muka dengan beberapa pimpinan NATO dan mendapatkan kesepakatan dari semua anggota lain untuk dapat tergabung. Bahkan juga, proses kesepakatan itu di Amerika Serikat menyaratkan support dua per tiga anggota Senat supaya bisa memberikan dukungan negara yang melamar jadi anggota NATO itu. Meskipun begitu, Finlandia dan Swedia diprediksi perlu saat yang lebih singkat jika betul-betul akan tergabung ke NATO.

Masalahnya Finlandia dan Swedia telah penuhi standarisasi NATO berkaitan politik, demokrasi, dan kontrol sipil atas insitusi keamanan dan tentara, minimal menurut Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. Elisabeth Braw dari American Enterprise Institute, dalam penilaiannya di Politico memiliki pendapat jika Finlandia dan Swedia peluang akan lebih cepat terima undangan NATO untuk mengawali proses ke arah keanggotaan dibandingkan beberapa negara lain.

Stoltenberg bahkan juga yakini NATO akan mendapati langkah untuk menangani kekuatiran antara waktu program dan ratifikasi keanggotaan untuk Finlandia dan Swedia. Ini memiliki arti, NATO akan turun tangan jika Rusia betul-betul membuat penghitungan, bahkan juga saat sebelum keanggotaan ke-2 negara diratifikasi.

Catatan masalah NATO dan Ukraina

Sekedar catatan, NATO ialah rumor penting dalam tiap perselisihan di antara Rusia dan Ukraina di dalam 14 tahun akhir. NATO ambil status menolong Ukraina sepanjang agresi Rusia semenjak 24 Februari 2022, sekalinya anggota kesepakatan pertahanan ini tidak memberi kontribusi militer karena Ukraina bukan anggota NATO dan Uni Eropa. Meskipun begitu, anggota NATO telah melipatgandakan kedatangan militernya di teritori Eropa Timur seturut agresi Rusia ke Ukraina.

Walau tidak lakukan interferensi militer langsung ke Ukraina, beberapa negara anggota NATO terdaftar menyumbang kontribusi dan perlengkapan militer yang berarti untuk militer Ukraina. Yang memikat juga dari perubahan keadaan di teritori ini ialah malah minimnya kesempatan Ukraina jadi anggota NATO. dibandingkan Finlandia dan Swedia. Kendala untuk Ukraina untuk tergabung ke NATO tiba dari belum tercukupinya persyaratan keanggotaan berkaitan loyalitas demokrasi dan reformasi anti-korupsi.