Gagasan Rusia Kalahkan Ukraina dalam 48 Jam Tidak berhasil

patromaks – Gagasan Rusia ialah mengalahkan Ukraina sesudah 48 jam agresi. Tetapi, gagasan itu tidak berhasil dan Presiden Vladimir Putin dipandang sudah dibuat malu oleh perlawanan seru pasukan Kiev.

Menurut sumber pertahanan Inggris dan Ukraina, Putin percaya ia dapat merampas ibukota nasional; Kiev, dan empat kota besar yang lain dalam kurun waktu 48 jam sesudah mengeluarkan agresi pada Kamis kemarin.

Sayang untuk Putin, pasukan Rusia hadapi perlawanan seru dari pasukan militer dan masyarakat sipil Ukraina. Diplomat Ukraina Dymytro Tetriakov, sekretaris pertama di Kedutaan Kiev di London, menjelaskan ke The Times jika agresi Rusia tidak jalan sama sesuai gagasan. “Karena Ukraina ialah tanah kami, keluarga kami, rumah kami,” katanya.

Sayang untuk Putin, pasukan Rusia hadapi perlawanan seru dari pasukan militer dan masyarakat sipil Ukraina. Diplomat Ukraina Dymytro Tetriakov, sekretaris pertama di Kedutaan Kiev di London, menjelaskan ke The Times jika agresi Rusia tidak jalan sama sesuai gagasan. “Karena Ukraina ialah tanah kami, keluarga kami, rumah kami,” katanya.

Ia menambah jika rakyat dan militer Ukraina, dengan support dari sekutu mereka di penjuru dunia, tidak takut. Pasukan Ukraina selama ini melebihi keinginan dengan menahan Rusia memperoleh kendalian atas daerah udara mereka. Mereka ledakkan tank, kendaraan lapis baja, dan jatuhkan rudal jelajahi yang dikirimkan dari Rusia dengan pasukan yang relatif kecil.

Ukraina cuman mempunyai 196.600 tentara menantang 900.000 tentara Rusia. Tetapi, selama ini pasukan Kiev sudah perlambat pergerakan pasukan striker. The Economist memberikan laporan Rusia sudah menanggung derita beberapa korban saat agresi masuk hari ke-4.

Gagasan Rusia Kalahkan Ukraina dalam 48 Jam Tidak berhasil

 

Gagasan Rusia Kalahkan Ukraina dalam 48 Jam Tidak berhasil

 

Berdasar laporan itu, Moskow bahkan juga mempunyai lebih beberapa korban pada pihak pasukannya di dalam 24 jam dibanding dalam 8 tahun pertarungan di Suriah. Walau begitu, claim Ukraina dan laporan media Barat itu tidak dapat diverifikasi secara mandiri. Kremlin belum mengaku ada korban jiwa yang banyak di faksinya atau alami permasalahan dengan agresinya.

Taras Kuzio, seorang periset di Henry Jackson Society, menjelaskan: “Ukrainian News Kanal 24: 5.000 tentara Rusia di wilayah staging di Rusia, Kharkiv Utara, sudah melawan dan menampik untuk serang Ukraina.

” Kuzio mengklaim jika laporan dari garis depan dekat Crimea menunjukkanseparuh tentara Rusia sudah memberikan perlengkapan mereka ke Ukraina, satu kali lagi menampik untuk berperang. Ada pula laporan mengenai amarah yang semakin makin tambah meluas pada Putin di Rusia atas agresi itu, di mana beberapa orang Rusia protes di Moskow sementara beberapa karyawan pemerintahan sudah memundurkan diri sebagai tanggapan.

Laporan itu ada saat tentara Rusia di hari Minggu maju ke pusat perkotaan Kharkiv, tapi didorong kembali oleh pasukan lokal. Oleh Synyehubov, Gubernur Kharkiv Oblast, menjelaskan jika beberapa tentara Rusia sudah ditahan oleh tentara Ukraina.

“Tentara Rusia, yang ditahan, bicara mengenai pemerasan keseluruhan dan demoralisasi, mereka tidak ada hubungan dengan instruksi pusat, tidak pahami dan tidak paham perlakuan mereka seterusnya,” ucapnya.

Ukraina Pasarkan Amnesti dan Uang ke Tentara Rusia untuk Berserah

Ukraina akan memberi amnesti atau pengampunan dan uang ke tentara Rusia yang menempatkan senjata mereka. Informasi itu dikatakan Kementerian Pertahanan Ukraina saat Kiev tingkatkan usaha untuk akhiri gempuran Moskow di daerahnya.

“Kami tawarkan tentara Rusia opsi: mati dalam perang yang tidak adil atau amnesti penuh dan ganti rugi lima juta rubel (USD47.293), bila mereka menempatkan senjata dan berserah secara suka-rela,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov di Twitter seperti diambil dari Al Arabiya

Rusia memperlancar gempuran mendalam di Ukraina pada 24 Februari yang menyebabkan beberapa ratus orang cedera dan tewaskan beberapa puluh masyarakat sipil menurut faksi berkuasa Kiev.PBB memprediksi lebih dari 7 juta orang sudah pindah karena perselisihan itu dan memprediksi angka itu terus akan bertambah.

Walau ancaman melumpuhkan dan luas sudah dijatuhkan ke Rusia oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, Presiden Vladimir Putin tidak memperlihatkan pertanda mengalah. Ia bahkan juga di hari Minggu memerintah pasukan nuklir Rusia dalam waspada tinggi, mencuplik “ancaman agresif (dan) tidak syah” Barat pada Rusia sebagai pemicunya.

Di hari Senin, pasukan rudal nuklir Rusia dan armada Utara dan Pasifik ditaruh pada pekerjaan tempur yang dipertingkat. Dalam pada itu perputaran pertama perbincangan di antara petinggi Rusia dan Ukraina yang mempunyai tujuan untuk akhiri perselisihan di hari Senin usai tanpa persetujuan.

Kiev menjelaskan perundingan dengan Moskow susah. Perputaran ke-2 yang diharap untuk konsentrasi pada gencatan senjata diprediksi akan diawali dalam sekian hari kedepan.