Gempa Menggetarkan Kaur, Bengkulu Memiliki kekuatan 5,4 M

Patromaks.com – Gempa terbaru menggetarkan pada jam 18:22:19 WIB di daerah Kaur, Propinsi Bengkulu. Lindu itu disampaikan memiliki kekuatan magnitudo 5,4 dengan kedalaman 26 km. Berdasar info Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa ini hari ada di laut 43 km barat daya Kaur.

Episenter lindu ada pada koordinat 4.93 Lintang Selatan (LS)-102.98 Bujur Timur (BT),” disampaikan BMKG lewat situs resminya www.bmkg.go.id, Sabtu (18/6/2022). BMKG mengatakan, gempa itu dirasa MMI (Modified Mercalli Intensity) I di Limau. Lantas MMI II di Pesisir Barat dan Sekincau.

Selanjutnya MMI III di Liwa dan Muko-muko. MMI III-IV di Kaur, MMI IV di daerah Rejang Lebong, Seluma, dan juga di Kota Bengkulu. Dan MMI IV-V di kawasan daerah Kepahiang. Awalnya, gempa kembali menggetarkan Indonesia pada Senin 13 Juni 2022. Lindu pertama ini hari terjadi pada jam 11:51:21 WIB di Majene, Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan kemampuan magnitudo 3,6 dan memiliki kedalaman 14 km.

Pusat gempa ada di laut 48 km barat laut Majene, jelas BMKG.

BMKG mengatakan, gempa itu dirasa MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Mamuju dan Malunda. Episenter lindu ada pada koordinat 2.78 Lintang Selatan (LS)-118.55 Bujur Timur (BT). Selanjutnya susul pada jam 14:38:42 WIB, gempa bumi menggetarkan daerah Nabire, Propinsi Papua. Pusat gempa ada di laut 87 km timur laut Nabire.

Lindu itu disampaikan memiliki kekuatan magnitudo 3,8 dengan kedalaman 10 km. Episenter gempa ada pada koordinat 2.74 Lintang Selatan (LS)-135.88 Bujur Timur (BT). BMKG mengatakan, lindu itu dirasa MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Nabire.

Gempa Menggetarkan Kaur, Bengkulu Memiliki kekuatan 5,4 M

Hasil Analitis Terbaru Gempa Pacitan

Awalnya, Koordinator Sektor Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengutarakan hasil analitis berkaitan gempa terbaru yang mengguncangkan daerah Pacitan, Jawa Timur.

Gempa terjadi hari Minggu 12 Juni 2022 jam 06.55.32 WIB, jelas Daryono diambil Liputan6.com dari situs Facebook kepunyaannya Daryono BMKG, Minggu 12 Juni 2022.

Menurutnya, hasil analitis BMKG, gempa bumi itu mempunyai patokan up-date dengan magnitudo 5,2. Selanjutnya, lanjut Daryono, episenter gempa berada pada koordinat 8,60 Lintang Selatan (LS) – 111,41 Bujur Timur (BT), persisnya di laut pada jarak 23 km arah selatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur dengan kedalaman 103 km.

Gempa yang terjadi sebagai tipe gempa menengah karena ada kegiatan deformasi bebatuan dalam Lurus Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa di Zone Benioff. Beberapa pakar wajar mengatakan sebagai gempa dalam lempang (intraslab earthquake), tutur Daryono.

Belum Ada Laporan Kerusakan dan Gempa Susulan

Daryono menerangkan, hasil analitis proses sumber memperlihatkan jika gempa ini mempunyai proses gerakan gabungan di antara geser dan miring (strike-slip – oblique).

Gempa selatan Jawa Timur ini dirasa di Kulon Progo, Bantul, Wonogiri, Gunungkidul, Pacitan, Cilacap, Karangkates, Ponorogo, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Klaten dan Karanganyar dalam rasio intensif II-III MMI di mana getaran dirasa seolah-olah truk berakhir. Di Lumajang, Madiun dan Kepanjen dalam rasio intensif II MMI dirasa oleh sebagian orang dan beberapa benda enteng yang digantung bergoyang, jelas Daryono.

Walau demikian juga menurut Daryono, tidak ada ajuan laporan tentang kerusakan sebagai imbas gempa selatan Jawa Timur pagi hari ini. Hasil dari pemodelan memperlihatkan jika gempa ini tidak mempunyai potensi tsunami.

Sampai jam 07.25 WIB, hasil pantauan BMKG belum memperlihatkan ada kegiatan gempa bumi susulan (aftershock), terang Daryono. Ia menyebutkan, episenter gempa ini dekat sama gempa kuat Pulau Jawa yang menghancurkan di tahun 1867, 1896, 1937, dan 1962.