Gunung Kemukus Dahulu Ritus Esek-esek Sekarang Jadi Rekreasi Religius

Patromaks.com – Gunung Kemukus Dahulu Ritus Esek-esek Sekarang Jadi Rekreasi Religius. Tempat wisata di Sragen yang dahulu dikenali sebagai Kemukus saat ini telah bersolek semakin elok dan bersih dari beberapa hal negatif.

Yakni namanya The New Kemukus yang ada di Dusun Barong, Dusun Pendem, Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen.

The New Kemukus sekarang ini diperlengkapi fasilitas, dimulai dari pendapa di muka pusara Pangeran Samodra, pendapa ke-2 , museum, dan Sendang Ontrowulan dan pembikinan ruangan terbuka.

Yang sangat menarik pengunjung adalah ruangan terbuka di tepi sungai yang memanjang dari selatan ke arah utara. Dari dek ini pengunjung langsung bisa menyaksikan Jembatan Samodra.

Situasi malam lebih membuat tempat ini semarak. Jejeran beberapa lampu taman menambahkan keindahan tempat ini.

Jembatan juga kelihatan karena ada beberapa lampu di sejauh jembatan. Pemugaran dilaksanakan secara multiyears dari 2020-2021.

The New Kemukus, telah dibuka dengan bertahap di awal 2022

Gunung Kemukus Dahulu Ritus Esek-esek Sekarang Jadi Rekreasi Religius

The New Kemukus, telah dibuka dengan bertahap di awal 2022. Beberapa pengunjung juga mulai padati teritori ini.

Ticket masuk The New Kemukus pun tidak termasuk mahal. Pengunjung cukup hanya bayar Rp 5 ribu untuk hari biasa, sementara untuk hari liburan ticket masuk The New Kemukus Rp 6 ribu.

Khusus malam Jumat Pon dan Kliwon ticket masuk Kemukus Rp 10 ribu. Parkir mobil Rp 5 ribu, kendaraan bis Rp 10 ribu dan kendaraan motor Rp 3 ribu.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama beberapa petinggi eselon kepala dinas datangi The New Kemukus, Sumberlawang Sragen, Jumat (18/2/2022).

Tidak main-main, Yuni pilih memakai sepeda onthel supaya bisa olahraga bersama. Di kesempatan itu, Yuni berkeliling-keliling di teritori The New Kemukus untuk menyaksikan keadaan.

Di kesempatan itu, Yuni memberi beberapa paket sembako dari Baznas Sragen dan memberi dana untuk kepentingan mushala dan mushola disekitaran The New Kemukus.

Saya ingin menyaksikan saja beberapa asset yang hancur kan masih juga dalam periode perawatan. Rupanya banyak keramik yang pecah karena banyak warga gunakan skuter, yang memanglah tidak untuk naik kesitu, kata Bupati.

Kemukus sendiri tidak seutuhnya punya Pemkab Sragen

Terhitung sampah, Yuni akui menyaksikan bermacam tipe sampah plastik berantakan di gerbong barong. Dianya minta ke ojek, petugas kemukus dan masyarakat sekitaran jaga asset bersama.

Kebersihan kurang terbangun, saya meminta tukang ojek, pengurus Kemukus, masyarakat sekitaran ikut jaga asset kita disitu. Banyak plastik berantakan, orang tidak ingin ke sini bila tempatnya kotor. Pasti orang lebih sukai bersih, hingga kita harus jaga kebersihannya, kata Bupati Yuni.

Untuk jaga kebersihan ini, Bupati Yuni akui telah membagikan dana untuk petugas kebersihan sampai ada Tempat Pengendalian Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).

Dengan semua usaha ini, Yuni mengharap citra mudah-mudahan Gunung Kemukus yang pernah go-international karena ritus esek-esek beralih menjadi rekreasi religius dan keluarga.

Selama ini, Yuni memandang kesan-kesan negatif itu mulai tergerus. Hingga arah Pemkab Sragen mengubah citra negatif ini dapat sukses dan terus stabilitas.

Yuni meneruskan sekarang ini faksinya masih menanti surat pendayagunaan asset Gunung Kemukus dan informasi acara serah-terima asset.

Kemukus sendiri tidak seutuhnya punya Pemkab Sragen, ada dua lembaga lain yaitu Balai Besar Daerah Sungai (BBWS) Pantangan Juana, Ditjen Cipta Kreasi Kementerian Tugas Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Walau sudah dibuka untuk umum, bangunan The New Kemukus yang menelan dana Rp 48 miliar itu sampai saat ini belum diberikan ke Pemkab Sragen. (Mahfira Putri Maulani)