Gunung Kemukus: Religius, Riwayat sampai Pesugihan Beraroma ‘Wisata Esek-esek’

SRAGEN, patromaks.com – Tempat wisata Gunung Kemukus, yang dahulu rekat dengan stigma ritus sex bebas, sudah bersalin rupa. Semenjak Oktober 2020, tempat wisata di Dusun Pendem, Sumberlawang, Kabupaten Sragen, itu dibongkar keseluruhan. Untuk ongkosnya, Kementerian Pariwisata dan Kementerian PUPR juga menggulirkan dana Rp 48 miliar.

Profile Kemukus

Gunung Kemukus: Religius, Riwayat sampai Pesugihan Beraroma 'Wisata Esek-esek'

Secara geografis, Kemukus kurang pas bila disebutkan gunung. Karena, bukit yang dikitari bentangan waduk Kedung Ombo ini tingginya cuma sekitaran 300 mtr. di permukaan laut (mdpl). Di atas bukit-bukit itu ada pusara Pangeran Samudro, Dewi Ontrowulan, dan beberapa pengawalnya.

Dahulu, Gunung Kemukus tidak pernah sepi dari pengunjung. Tetapi, beberapa pada mereka tiba tidak untuk nikmati pemandangan Waduk Kedung Ombo di atas bukit. Tetapi untuk lakukan ritus, ingat Gunung Kemukus terkenal sebagai tempat cari penglarisan.

Dogma Kemukus

Gunung Kemukus: Religius, Riwayat sampai Pesugihan Beraroma 'Wisata Esek-esek'

Waktu itu, cukup banyak warga dan pengunjung yang yakin jika salah satunya ritus itu dengan hubungan seksual di antara peziarah/pengunjung yang bukan suami atau istri sekitar 7 kali bulan purnama dengan pasangan yang serupa.

Dalam jurnal Rekonstruksi Cerita Pangeran Samudro: di tengah Dogma Ritus Sex Gunung Kemukus, Sumber Lawang, Sragen kreasi Desti Widiani dan Jiyanto (Jurnal Lektur Keagamaan Vol 17 No 1, 2019:87) disebut, kepercayaan akan ritus itu berakar dari dogma Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan.

Menurut narasi yang tersebar dalam masyarakat atau pengunjung, Pangeran Samudro dan ibunya ditendang Prabu Wijaya dari istana karena dijumpai berselingkuh. Semenjak itu ke-2 nya mengelana sampai ke wilayah Gunung Kemukus.

Pemkab Sragen Jawa tengah tengah berusaha mengurangi stigma ritus sex yang sejauh ini melingkupi objek rekreasi Gunung Kemukus. Dana Rp 48 miliar digulirkan pemerintahan pusat untuk mengatur objek rekreasi ini jadi The New Kemukus memiliki konsep rekreasi ziarah dan keluarga. Photo: Dok. Kominfo Kabupaten Sragen

“Pada tempat berikut Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan dirajam ramai-ramai oleh masyarakat sekitaran karena masyarakat mendapati mereka berdua ketika akan lakukan jalinan intim (Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 17 No.1, 2019:87).”

Kabarnya, saat sebelum wafat, Pangeran Samudro sempat memberi pesan jika siapa yang bisa meneruskan jalinan suami istri yang tidak sempat ia kerjakan pada tempat itu sepanjang 7 kali atau tiap 35 hari sekali pada tiap malam Jumat Kliwon atau malam Jumat Pon, maka terkabulkan permohonannya.

Rekreasi Lendir

Gunung Kemukus: Religius, Riwayat sampai Pesugihan Beraroma 'Wisata Esek-esek'

Bermula dari dogma tersebut, praktek prostitusi di Gunung Kemukus sempat tumbuh subur. Untuk peziarah yang tidak bawa pasangan, mereka akan cari di lokasi atau disiapkan oleh beberapa pemilik warung di tempat sekitaran pusara Pangeran Samudro.

Gunung Kemukus sempat jadi perhatian internasional sesudah stasiun tv Australia Special Broadcasting Servis (SBS) menyiarkan liputan interograsi di Kemukus yang dengan judul Seks Mountain pada 18 November 2014.

Kemudian, aparatur kombinasi dari Sragen lakukan penertiban pada beberapa pemilik selingan karaoke dan rumah pemondokan disekitaran lokasi ziarah.