Hong Kong Dapatkan Virus Covid Menempel di Daging Sapi dan Babi Beku

Patromaks.com – Kewenangan Hong Kong menjelaskan jika mereka mendapati virus Covid-19 dalam contoh yang diambil dari paket import daging sapi beku dari Brasil, dan kulit babi beku dari Polandia. Penemuan virus Covid-19 dalam paket import daging sapi dan kulit babi membuat Hong Kong akan tingkatkan pengecekan pada makanan import.

Pusat Keamanan Pangan (CFS) ambil 36 contoh untuk pengetesan dari sekitaran 1.100 karton daging sapi beku, dengan berat keseluruhan 29 ton, yang di-import dari Brasil lewat laut.

Diketemukan satu paket luar, dan dua contoh paket dalam dipastikan positif Covid-19. Mereka kumpulkan 12 contoh dari batch sekitaran 300 karton kulit babi beku, dengan berat sekitaran 7 ton, di-import dari Polandia lewat laut. Satu contoh paket dalam dipastikan positif Covid-19.

Hong Kong Dapatkan Virus Covid Menempel di Daging Sapi dan Babi Beku

CFS sudah memerintah importir berkaitan untuk buang daging sapi dan kulit babi dari batch yang serupa, kata Pemerintahan Hong Kong dalam sebuah pengakuan pada Senin malam, merilis dari The Korea Times, Selasa 22 Februari 2022.

Disamping itu CFS akan tingkatkan ambil contoh produk sama untuk pengetesan, ucapnya dalam info selanjutnya.

Hong Kong sudah mengawasi import makanan beku untuk Covid-19 semenjak tengah 2020 dan mendapati contoh positif pada paket ikan bawal pada Agustus 2021, dan pada paket sotong pada November 2021.

Faksi berkuasa menjelaskan Covid-19 mayoritas disebarkan lewat tetes dan tidak berkembang biak pada makanan atau paket makanan, dan mustahil menyebar ke manusia lewat mengonsumsi makanan.

Akan tetapi, mereka mereferensikan ke beberapa orang untuk tangani makanan mentah secara terpisah, patuhi ketentuan kebersihan dan mengolah makanan secara detail. Dengan kenaikan peninjauan pada import makanan, Hong Kong kembali ikuti tapak jejak China Dataran dalam peraturan Covid-19.

Tidak seperti negara lain, China menyebutkan paket makanan beku sebagai resiko penebaran Covid-19. China Dataran sudah umumkan beberapa kasus virus Covid-19 yang diketemukan pada paket makanan dingin, yang memacu penampikan barang dan keluh kesah dari exportir.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan baik makanan atau maupun paket tidak dikenali jalur penyebarannya.

Penyebaran Covid-19 lewat makanan masih jadi pertanyaan beberapa warga. Bahkan juga, bersamaan penebaran virus corona yang semakin bertambah warga cemas Covid-19 dapat menebar melalui makanan.

Lantas bagaimanakah kenyataannya?

Tubuh Pengawas Obat Makanan (BPOM), WHO, dan Covid-19.go.id mengatakan, virus pemicu Covid-19 belum bisa dibuktikan dapat menebar lewat makanan. Masalahnya virus perlu inang atau jaringan hidup untuk bisa mengalami perkembangan biak.

Penebaran khusus COVID-19 ialah lewat droplet yang dibuat ketika orang bicara, batuk, atau bersin, yang masuk ke badan lewat mata, hidung, atau mulut. Walau bagaimanapun, kita dapat aplikasikan langkah mengonsumsi makanan yang semakin aman hingga dapat menghindar penyebaran penyakit.

Langkah Konsumsi Makanan dengan Baik

Membersihkan tangan yang bersih saat sebelum makanan, pastikan makanan dihidangkan dengan penutup, dan mengurus makanan dengan aman.

Sebagai tambahan, sama dengan bakteri serta virus yang lain, virus pemicu COVID-19 tidak kuat panas, jadi yakinkan mengolah makanan sampai masak (minimal capai 70°C) dan atau panasi kembali makanan jika dibutuhkan.