Invasi Rusia: Beberapa ratus Mayat Diketemukan di Mariupol, Tertimbun Puing-puing Bangunan

Patromaks.com – Korban dari agresi Rusia ke Ukraina masih banyak muncul. Terbaru, beberapa ratus mayat diketemukan di puing-puing bangunan yang berada di Mariupol. Kota Mariupol ialah kota Ukraina yang sudah diambil Rusia. Rusia berkelit kota itu sebagai daerah Donetsk yang disebut wilayah separatis dan kemerdekaannya telah dianggap Rusia.

Berdasar laporan BBC, Kamis (9/6/2022), beberapa ratus mayat itu diketemukan di puing-puing yang merusak Mariupol. Petinggi kota Mariupol berbicara ada 50 sampai 100 badan yang diketemukan di setiap apartemen.

Penasihat wali kota Mariupol, Petro Andryushchenko, memvisualisasikan kondisi ini sebagai karavan kematian tanpa akhir. Badan-tubuh itu ditransportasi ke kamar mayat atau ke makam massal, bergantung keadaan mayatnya.

Awalnya, faksi Republik Rakyat Donetsk berbicara ada 60 % bangunan di Mariupol sudah remuk, dan sekitar 20 % yang lain tidak dapat dibuat kembali. Andryushchenko menyebutkan pasukan penjajah sudah stop cari mayat dan langsung lakukan penggusuran saja. Dia juga berbicara jumlah tentu mayat tidak pernah dijumpai. Tidak ada kalimat. Cuma amarah, katanya dalam posting di Telegram.

Sementara, faksi Rusia masih menentang lakukan gempuran ke rakyat sipil Ukraina, walau agresi sudah berjalan lebih dari 100 hari. Kedutaan Besar Rusia di Indonesia berbicara perlakuan kekerasan bukan hal yang sudah dilakukan oleh militer Rusia. Bukti foto dan video yang diambil oleh beberapa wartawan perang juga dipandang menyimpang oleh Rusia.

Invasi Rusia: Beberapa ratus Mayat Diketemukan di Mariupol, Tertimbun Puing-puing Bangunan

Hujatan dari Inggris

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta melaunching pengakuan berkenaan 100 hari gempuran Rusia di Ukraina. Inggris berbicara gempuran Rusia sebagai hal “biadab dan tidak berargumen. Pada pengakuan sah Kedubes Inggris, Rabu (8/6/2022), ada beberapa puluh ribu orang meninggal dan lebih dari 6,delapan juta pengungsi sudah tinggalkan Ukraina. Ada delapan juta masyarakat Ukraina pindah, nyaris 13 juta terpasah di zone perselisihan dan nyaris 16 juta memerlukan support kemanusiaan.

Agresi Putin sudah bawa kematian dan keruntuhan dalam rasio yang tidak kelihatan di Eropa semenjak WW2. Perang ini mempunyai resiko besar untuk perdamaian, kemakmuran, dan ketahanan pangan global. Itu wajib untuk kita, tutur Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins minta supaya komune internasional masih tetap ingat jika Vladimir Putin bertanggungjawab. Penting untuk dikenang siapakah yang bertanggung jawab tunggal dan penuh atas kritis bahan bakar dan pangan yang menghajar ekonomi global – Putin. Agresi Putin yang agresif dan tidak berargumen menyalahi konsep dasar hukum internasional – jika negara mempunyai kedaulatan teritorial dan hak untuk tentukan peraturan luar negeri mereka sendiri, tutur Duta besar Owen.

Akui Tidak Serang Masyarakat Sipil

Telah lebih dari 100 hari semenjak Rusia menggempur Ukraina. Juta-an masyarakat Ukraina sudah pindah dan korban jiwa masih berguguran. Meskipun begitu, Kedutaan Besar Rusia menyebutkan jika Rusia tidak serang masyarakat sipil. Bukti-bukti video dan foto dipandang dapat menyimpang.

Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva menyebutkan sakiti rakyat sipil bukan adat dari angkatan membawa senjata Rusia. Dia memberikan contoh saat pasukan Soviet masuk ke daerah Jerman di Perang Dunia II, tetapi rakyat Jerman tidak disakiti.

Bahkan juga di keadaan itu, angkatan membawa senjata kami masuk ke daerah Jerman, lalu tidak ada kekejian, tidak ada kekerasan pada rakyat sipil, masyarakat Jerman biasa. Kebalikannya, mereka sediakan makanan, tutur Duta besar Rusia Lyudmila Vorobieva di dalam rumah dinasnya di Jakarta, Rabu (8/6).

Meskipun begitu BBC, Al-Arabiya, sampai website London School of Economics and Political Science (LSE) menyebutkan ada sampai 2 juta wanita disetubuhi saat Tentara Soviet masuk ke Jerman di perang Dunia II.

Disamping itu, faksi Rusia memperjelas jika ada misinformasi berkaitan gempuran di pusat perkotaan Donetsk. Faksi Rusia berbicara gempuran yang terjadi datang dari lokasi yang dikendalikan tentara Ukraina. Faksi Rusia menentang ada kegiatan militer di Svyatogorsk yang disebut daerah monumental.

Perundingan Damai Buntu, Duta besar Ukraina untuk RI Sebutkan Rusia Tidak Becus

Perundingan di antara Ukraina dan Rusia menjumpai jalan buntet. Susah mendapati jalan tengah antara ke-2 nya. Ukraina menyebutkan jika tidak akan ingin mengganti daerahnya dengan persetujuan damai.

Secara ideologis tidak bisa diterima untuk kami untuk memberi suatu hal ke Liga Rusia dan bersandiwara jika itu ialah seperti perang yang gampang, kata Mykhailo Podolyak, seorang anggota delegasi Ukraina untuk perbincangan damai dengan Rusia.

Menyikapi ini, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyebutkan jika Rusia tidak becus. Rusia tidak becus (capable) setiap perundingan, tutur Duta besar Vasyl. Faktanya ada banyak daerah Ukraina yang remuk. Apa arah dari perundingan ini?, tutur Duta besar Vasyl. Apa kita perlu perundingan? Ya perlu. Semenjak awalnya kami lakukan perundingan. Tetapi Rusia tidak hentikan bombardir. Siapakah yang tidak capable di perundingan ini, ucapnya.