Jeritan Ibu Rumah Tangga sampai Pedagang Warteg Saat Harga Minyak Goreng Naik Melesat

Patromaks.com – Pemerintahan mengambil ketentuan berkenaan harga ketengan paling tinggi (HET) minyak goreng premium atau paket pada minggu kemarin. Maknanya, harga minyak goreng itu dibalikkan pada proses pasar. Awalnya, pemerintahan memutuskan HET minyak goreng paket dengan harga Rp 14.000. Tetapi, ini rupanya berpengaruh pada stock minyak goreng paket yang paling terbatas di pasar. Menurut pengamatan Kompas.com di salah satunya minimarket di Kota Depok, stock minyak goreng di etalase terbatas hingga cepat habis di saat pemerintahan mengaplikasikan HET. Sekarang, rack etalase yang mempunyai lima tingkat itu terlihat disanggupi paket minyak goreng ukuran 2 liter. Tercatat harga minyak goreng paket sebesar Rp 42.000 per 2 liter.

Terkejut Stock Berlimpah Selesai HET Ditarik

Salah seorang konsumen, Tanti (51), akui kaget saat akan ambil minyak goreng di minimarket karena stoknya langsung berlimpah saat harga naik. Cocok harga biasa, mendadak stoknya langsung sangat banyak berjejer di rack. Lah saya terkejut, tutur Tanti, Jumat (18/3/2022). Tanti akui dianya pernah rasakan berbaris sampai berebut untuk memperoleh minyak goreng paket pada harga Rp 14.000 per liter. Kemarin-kemarin cocok harga minyak goreng murah, stock di toko tidak ada sama sekalipun. Sekalipun ada, ya harus berbaris dan berebut, katanya. Walau demikian, Tanti masih tetap beli minyak goreng paket 2 liter sekitar 4 buah untuk perbekalan pada bulan puasa yang hendak jatuh pada April kedepan.

Jeritan Ibu Rumah Tangga sampai Pedagang Warteg Saat Harga Minyak Goreng Naik Melesat

Saya membeli banyak buat nganter-nganter ke saudara. Karena ingin puasa karena itu membeli banyak, ungkapkan ia. Pengunjung minimarket yang lain, Dewi (39), akui malas beli minyak goreng karena harga telah kembali mahal. Cocok saat ini harga naik, saya tidak membeli karena mahal. Saya berasa aneh saja, kok ya mendadak penuh di rack, tandas ia. Saat sebelum pemerintahan mengambil HET, Dewi akui sempat beli minyak goreng walau harus berbaris. Awalnya saya membeli minyak goreng paket Rp 28.000 per 2 liter. Pernah membeli sampai ngantre, hanya masih bisa sich, tetapi cuman bisa membeli satu paket saja, tutur ia.

Keheranan masyarakat

Leha (45) dibikin kebingungan dengan keadaan sekarang ini. Sudah tidak sangat jarang kok harga begitu? Semula murah tetapi sangat jarang, gantian mahal kok stoknya sangat banyak? tutur Leha saat dijumpai di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat. Leha mengatakan, saat harga minyak masih rendah, dia kesulitan cari komoditas itu. Saya rumah di Pasar Rebo, tetapi carinya sampai ke Mangga Besar tempo hari, kata Leha. Leha mengharap supaya harga minyak goreng bisa kembali turun. Keinginan yang juga sama diutarakan Anggi (35), pemilik warung di teritori Pulogadung, Jakarta Timur. Mikir warga kelompok bawah seperti bagaimana. Periode kita ingin makannya yang rebus-rebus? sebut Anggi.

Sebagai penjual minyak goreng, Anggi tidak berani menyetok barang banyak. Karena selainnya harga minyak goreng mahal, konsumen setia kemungkinan belum rata tahu harga, kata Anggi. Salah satunya ibu rumah-tangga di Rawa Bunga, Jatinegara, Dwi Lestari (40), menjelaskan, naiknya harga minyak goreng ini merepotkan masyarakat berekonomi kurang kuat. Sangat menyusahkan masyarakat ya tentunya, apa lagi yang berekonomi kurang kuat,” kata Dwi lewat pesan tercatat. Dwi meminta ke pemerintahan supaya memantapkan harga sembako, terutamanya minyak goreng. Minta ke pemerintahan bantulah masyarakat, stabilkan semua harga sembako, tutur Dwi.

Setuju Meningkatkan Harga Makanan

Pedagang warung tegal (warteg) yang bergabung dalam Komune Warteg Nusantara (Kowantara) setuju untuk meningkatkan harga makanan dampak dari naiknya harga minyak goreng. Hal itu dikatakan oleh Ketua Kowantara Mukroni. Ya (naiknya) sekitaran 5 sampai 10 persenlah, tutur Mukroni dalam info tercatat. Mukroni memberikan contoh, harga gorengan seperti tempe naik dari yang sebelumnya Rp 1.000 jadi Rp 2.000. Tapi, tempenya dibuat cukup besar. Pedagang mulai sesuaikan harga awal hari ini, kata Mukroni.