Kanada Mampu Tambahkan Ekspor Minyak dan Gas untuk Menggantikan Persediaan dari Rusia

Patromaks.com – Kanada mempunyai kemampuan untuk tingkatkan export minyak dan gas sampai 300.000 barel setiap hari (bph) di akhir tahun 2022 untuk menolong tingkatkan keamanan energi global sesudah agresi Rusia ke Ukraina. Ini disebutkan oleh Menteri Sumber Daya Alam Kanada Jonathan Wilkinson pada Kamis (24/3/2022). Wilkinson sampaikan, Kanada akan cari langkah untuk gantikan gas Rusia dengan gas alam cair (LNG) dari Kanada sesudah keinginan dari beberapa negara Eropa.

Wilkinson ada di Paris, Perancis untuk tatap muka di basis besar Tubuh Energi Internasional (IEA), di mana Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengulas langkah untuk menentramkan pasar energi yang naik-turun. Kanada sebagai produsen minyak mentah paling besar ke-4 di dunia. Kanada ingin menolong menyokong keamanan energi periode panjang karena beberapa negara yang awalnya tergantung pada minyak dan gas Rusia cari alternatif di tengah-tengah pemerlakukan ancaman Rusia.

Wilkinson menjelaskan Kanada bisa tingkatkan export minyak sampai 200.000 bph dan export gas alam sampai 100.000 barel sama dengan minyak setiap hari (boepd) di tahun ini. Rekan-rekan dan sekutu Eropa kami memerlukan Kanada dan yang lain untuk mengambil langkah, kata Wilkinson, diambil dari Reuters. Mereka memberitahu kami jika mereka memerlukan kontribusi kami untuk melepas minyak dan gas Rusia dalam periode pendek, sekalian percepat peralihan energi di semua benua, ungkapkan ia.

Kanada sekarang ini mengekspor sekitaran empat juta barel setiap hari minyak ke AS, beberapa kecilnya di-export kembali lagi ke luar negeri. Informasi itu tiba kurang dari satu minggu saat sebelum Kanada melaunching gagasan detil mengenai bagaimana itu akan kurangi emisi karbon. Aktivis lingkungan menekan pemerintahan untuk konsentrasi menukar energi Rusia dengan sumber yang lebih bersih.

Kanada Mampu Tambahkan Ekspor Minyak dan Gas untuk Menggantikan Persediaan dari Rusia

Salah satu jalan keluar riil untuk invasi dengan bahan bakar minyak pada manusia dan cuaca untuk percepat peralihan berbahan bakar fosil dengan melakukan investasi dalam energi terbarukan dan efektivitas, kata Pakar taktik energi senior Greenpeace Kanada Keith Stewart.

Wilkinson menjelaskan Kanada melakukan perbincangan dengan beberapa negara Eropa mengenai apa mereka bisa membuat semakin banyak project LNG. Sekarang ini, Kanada tidak mengekspor LNG apa saja, tapi konsorsium yang dipegang Shell (SHEL.L) sedang membuat sarana besar di pantai barat.

Tiap project LNG harus mempunyai emisi yang paling rendah dan sanggup mengusung hidrogen di masa datang karena Eropa kurangi pemakaian bahan bakar fosil, kata Wilkinson. Menurutnya, di pantai timur Kanada ada banyak project prospektif yang lewat proses peraturan. Perusahaan swasta Pieridae Energy sudah menyarankan pembangunan sarana LNG terapung 2,4 megaton /tahun di Nova Scotia di pantai timur Kanada. Peluang akan memerlukan waktu tiga atau 4 tahun untuk membuat project Goldboro. Tapi Juru Berbicara Pieridae James Millar menjelaskan itu bisa menjadi jalan keluar periode panjang untuk permasalahan periode panjang keamanan energi di Eropa.

Sepanjang dasawarsa paling akhir, 18 sarana export LNG sudah diusulkan untuk Kanada tapi ledakan pembangunan yang diharap di Pantai Pasifik pada tengah 2010-an tidak berhasil diwujudkan karena kelebihan suplai global turunkan harga gas alam. Wilkinson mendatangi tatap muka untuk mengulas bagaimana beberapa negara anggota IEA bisa bekerja bersama untuk pastikan tersedianya mineral penting yang dibutuhkan untuk peralihan energi.

Rusia sediakan mayoritas suplai energi Eropa, tapi semenjak mengeluarkan agresi mati-matian ke Ukraina bulan akhir lalu, beberapa pimpinan Eropa menjelaskan mereka merencanakan untuk kurangi keterikatan mereka pada minyak dan gas alam dari Moskwa. Perang sudah mengakibatkan kenaikan harga bahan bakar, sesudah beberapa negara, terhitung Amerika Serikat dan Kanada, larang import energi Rusia untuk tekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk akhiri ofensif.

Kanada ialah produsen minyak paling besar ke-4 di dunia sesudah Rusia, Arab Saudi, dan AS, dan sepanjang beberapa minggu, politikus Kanada yang pro-minyak sudah mengatakan peluasan project bahan bakar fosil sebagai respon pada kritis Ukraina. Tapi dorongan pemerintahan sudah ditampik oleh beberapa pecinta lingkungan, yang menjelaskan isi kekosongan yang ditinggal oleh Rusia akan jadi memperburuk kritis cuaca, dan beberapa pakar yang lain sudah memperlihatkan jika Kanada tidak mempunyai infrastruktur yang dibutuhkan untuk tingkatkan export secara cepat.

Kami mengetahui jika bahan bakar fosil merusak kestabilan cuaca dan kami mengetahui jika keterikatan pada sumber minyak asing membuat kami rawan pada pemerasan politik dan ekonomi dan militer, tutur Peter Gleick, seorang rekanan senior di Pacific Institute di California, menjelaskan ke Al Jazeera pada awal Maret. Hal sama digaungkan oleh menteri lingkungan Kanada, Steven Guilbeault, yang menjelaskan ke media massa online National Observer Kanada bulan ini.

Jalan keluar untuk permasalahan energi global bukan dengan tingkatkan keterikatan kita pada bahan bakar fosil- tetapi kurangi keterikatan pada minyak dan gas lepas dari darimanakah aslinya, serunya.