Kasus Corona Korsel Tembus 171.000 Satu hari, PM Korsel Meminta Masyarakat Tidak Cemas

Patromaks.com – Korea Selatan (Korsel) mencatat rekor lebih dari 171.000 kasus virus Corona (COVID-19) dalam satu hari. Pertama Menteri (PM) Kim Boo-kyum menghimbau masyarakat tidak untuk cemas hadapi kenaikan kasus ini.
Seperti dikutip Reuters, Rabu (23/2/2022), dikatakan PM Kim di pertemuan mengulas wabah Corona jika jumlah kasus serius dan kematian karena Corona masih ada dalam tingkat yang dapat ditangani, walau ada rekor kasus harian yang dipacu penebaran variasi Omicron yang paling menyebar.

Walau kesadaran dan implementasi beberapa langkah anti-COVID tidak semestinya dilonggarkan, tidak ada argumen benar-benar untuk berasa takut atau cemas masalah jumlah kasus baru seperti di periode lalu, cetus PM Kim.

Kasus Corona Korsel Tembus 171.000 Satu hari, PM Korsel Meminta Masyarakat Tidak Cemas

Tubuh Pengaturan dan Penangkalan Penyakit Korea (KDCA) memberikan laporan jika 171.452 kasus Corona teridentifikasi dalam satu hari, atau sejauh Selasa (22/2) waktu di tempat. Ini jadi peristiwa pertama untuk Korsel menulis lebih dari 171.000 kasus Corona dalam satu hari semenjak wabah menyebar 2 tahun kemarin.

Kenaikan itu mencatat rekor paling tinggi untuk jumlah kasus harian di Korsel dan mengidentifikasi tambahan tajam dibandingkan satu hari awalnya, saat 99.573 kasus terdaftar dalam satu hari.

Dalam pada itu, angka kematian perlahan-lahan bertambah dengan hampir merapat rekor paling tinggi. Minimal 99 kematian terdaftar di dalam 24 jam paling akhir.

Tetapi kewenangan Korsel menyebutkan data real-world memperlihatkan beberapa orang yang terkena variasi Omicron mempunyai 75 % peluang lebih kecil untuk meningkatkan penyakit serius dibanding mereka yang terkena variasi Delta.

Sebuah study dari KDCA mengatakan sekitaran 67.200 kasus Corona yang terverifikasi semenjak Desember tahun kemarin memperlihatkan tingkat keparahan variasi Omicron capai 0,38 % dan tingkat meninggalnya capai 0,18 %. Angka lebih rendah dibanding variasi Delta dengan tingkat keparahan 1,4 % dan tingkat kematian 0,7 %.

Study itu memperlihatkan jika sekitaran 56 % dari 1.073 orang yang wafat karena Corona sepanjang masa lima minggu, dijumpai belum divaksin atau baru terima satu jumlah saja. Dengan beberapa orang berumur 60 tahun ke atas menyumbangkan 94 % angka kematian sepanjang masa itu.

Selama ini, Korsel menulis keseluruhan 2,tiga juta kasus Corona di daerahnya, dengan minimal 7.607 kematian.

Untuk vaksinasi, disampaikan lebih dari 86 % dari keseluruhan 52 juta jiwa komunitas Korsel sudah terima dua jumlah vaksin Corona dan hampir 60 % sudah terima jumlah booster.

PM Kim dalam pengakuannya menyebutkan jika ketentuan social distancing akan dilonggarkan sesudah gelombang Corona terbaru capai pucuk, dengan beberapa ahli memprediksi itu terjadi pada tengah Maret kedepan.

Sekarang ini, Korsel masih berlakukan pemisahan-pembatasan seperti ketentuan harus masker di beberapa tempat umum, pemerlakukan ijin vaksinasi untuk masuk lokasi dan acara tertentu, batasi tatap muka private maksimal cuman untuk 6 orang, dan implementasi jam malam jam 22.00 waktu di tempat untuk tempat makan. Korsel masih tetap berlakukan ketentuan karantina sepanjang tujuh hari untuk kehadiran internasional.

Korea Selatan sudah longgarkan limitasi virusnya pada minggu lalu dengan perpanjang jam malam dan jam kerja untuk cafe dan restaurant sepanjang 1 jam dan membuat bisa bekerja sampai jam 10 malam. Tetapi Korea Selatan menjaga batasan enam orang pada tatap muka individu. Beberapa langkah itu mulai berlaku sampai 13 Maret.

Dari kasus yang disebarkan secara lokal yang disampaikan, Seoul memberikan laporan 36.773 kasus baru. Propinsi Gyeonggi disekelilingnya dan kota barat Incheon masing-masing menambah 48.147 dan 12.113 infeksi baru. Kasus di luar negeri naik 141 jadi 29.006. Sampai larut malam, 31 juta orang, atau 60,9% dari 52 juta warga negara tersebut, sudah terima suntikan booster. Banyaknya orang yang divaksin komplet capai 44,tiga juta, sama dengan 86,4%, menurut KDCA.