Kim Jong Un Tunjukkan Nuklir Hipersonik yang Dapat Hajar Pangkalan AS dalam Pawai Militer Terkini

Patromaks.com – Kim Jong Un memperlihatkan rudal nuklir hipersonik mematikan yang dicemaskan bisa serang pangkalan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa saat, dan janji membuat persenjataan nuklir Korea Utara dalam “kecepatan kilat”. Dalam pidatonya sepanjang parade militer besar yang tampilkan mekanisme senjata terkuat di negara sisi itu, Si tiran memberikan ancaman akan memakai kemampuan nuklirnya bila dihasut.

Beberapa foto media pemerintahan memperlihatkan Kim, kenakan mantel resmi militer putih, tersenyum dan melambai-lambai dari podium bersama istrinya Ri Sol Ju dan petinggi senior yang lain. Salah satunya senjata yang ditampilkan di Alun-Alun Kim Il Sung, dinamakan menurut nama almarhum kakek dan pendiri negara Kim, nampaknya ialah rudal hipersonik Hwasong-8, menurut riset peraturan nuklir Ankit Panda.

Tidak seperti rudal balistik yang terbang ke luar angkasa saat sebelum kembali ke pelintasan terjal, senjata hipersonik itu terbang ke arah sasaran pada ketinggian yang lebih rendah dan bisa capai lebih dari 5 kali kecepatan suara – atau sekitaran 6.200 km /jam (3.850 mph). Maknanya, rudal yang menakutkan itu akan sanggup ledakkan Guam, daerah AS, cuma dalam kurun waktu kurang dari 35 menit. Rudal hipersonik ini pertama kalinya dites oleh Korea Utara September lalu, yang ditembakan di laut lepas timur ke arah laut, menurut militer Korea Selatan.

Kim Jong Un Tunjukkan Nuklir Hipersonik yang Dapat Hajar Pangkalan AS dalam Pawai Militer Terkini

Parade yang lain pada Senin (25/4/2022) malam ialah rudal balistik antarbenua (ICBM) paling besar Korea Utara yang baru dibikin, Hwasong-17. Korea Utara mengeklaim sudah lakukan eksperimen rudal itu bulan kemarin dalam penyeluncuran ICBM jarak penuh pertama kalinya dalam lebih dari 4 tahun, melaunching clip propaganda ledakan yang di inspirasi oleh film Hebat Gun. Tetapi Korea Selatan menentangnya, dengan menjelaskan Korea Utara mengeluarkan ICBM Hwasong-15 yang lebih kecil, sesudah penyeluncuran Hwasong-17 awalnya tidak berhasil.

Riset bertaruh jika Hwasong-17 -dijuluki rudal monster – direncanakan untuk bawa banyak hilir ledak dan umpan untuk tembus pertahanan rudal dengan lebih bagus. Termasuk dalam pawai militer itu ialah jejeran senjata konservatif seperti artileri, peluncur roket, dan arketipe tank, ditambahkan beberapa puluh ribu pasukan yang meneriakkan usia panjang ke Kim Jong-un. Program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB, yang sudah jatuhkan ancaman pada negara itu.

Korea Utara sudah lakukan 13 perputaran eksperimen senjata tahun ini, terhitung penyeluncuran Hwasong-17 yang diklaimnya. Pawai militer itu dilaksanakan saat Pyongyang sudah tingkatkan eksperimen senjata dan memperlihatkan kemampuan militernya, di tengah-tengah perbincangan denuklirisasi yang berhenti dengan Amerika Serikat, dan munculnya pemerintah baru Korea Selatan yang lebih konvensional. Petinggi AS dan Korea Selatan menjelaskan ada pertanda konstruksi baru di salah satu situs eksperimen nuklir Korea Utara, yang sudah sah ditutup semenjak 2018.

Gambar satelit oleh Maxar dari Maret terlihat memperlihatkan tugas pembaruan yang terjadi di website Punggye-ri. Aktivitas itu kemungkinan memperlihatkan jika Pyongyang bisa siap-siap untuk meneruskan pengetesan senjata nuklir. Pasukan nuklir Republik kita harus seutuhnya siap penuhi visi mereka yang bertanggungjawab, dan lakukan penangkalan kapan pun, kata Kim dalam parade itu, menurut kantor informasi negara KCNA.

Visi fundamental dari kemampuan nuklir Korea Utara untuk menahan perang. Tapi pemakaiannya tidak pernah mendapat terbatasi pada visi tunggal, sambungnya. Bila ada kemampuan yang coba menyalahi kebutuhan esensial negara kita, kemampuan nuklir kita harus secara memberikan keyakinan menuntaskan visi ke-2 yang tidak tersangka,” kata Kim seperti dikutip The Sun pada Selasa (26/4/2022). Pawai militer pada Senin (25/4/2022) malam untuk mengidentifikasi peringatan 90 tahun tentara Korea Utara – tulang punggung pemerintah otoriter keluarga Kim. Itu dilaksanakan saat negara tersebut hadapi ekonomi yang terpukul oleh kesusahan berkaitan wabah, hukuman ancaman yang dipegang AS dan salah urus pemerintahnya sendiri.