Lomba Ceramah, Usaha Pendekatan Religi Tangani Masalah Lingkungan Hidup

patromaks.com – Konservasi lingkungan jadi rumor global sekarang ini. Sampah menjadi satu diantara factor yang memengaruhi rusaknya lingkungan.

Ceramah pada intinya mengajari untuk melakukan perbuatan kebaikan, terhitung pada lingkungan hidup, yakni dengan jaga dan melestarikannya.

Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat mengutarakan, Islam menyaratkan ke penganutnya selalu untuk jaga dan melestarikan lingkungan, hingga terbentuk kualitas hidup yang lebih bagus.

“Kita diberikan selalu untuk perduli pada lingkungan. Bukan hanya perduli pada diri kita, tapi kita harus juga perduli pada lingkungan yakni dengan menjaga, jaga dan melestarikan lingkungan disekitaran kita,” bebernya saat buka lomba ceramah tingkat SD/MI dan SMP/MTS dengan topik Konservasi Lingkungan Hidup di Pendopo Kabupaten Pemalang, Sabtu.

Disebutkannya, realitas memperlihatkan jika kerusakan lingkungan disebabkan tangan manusia yang terlalu berlebih menghasilkan penimbunan sampah, yang jadikan jalan keluar dan pengendaliannya makin susah.

Kita secara umum tergantung di lingkungan yang bisa mendukung untuk kehidupan setiap hari, katanya.

Mansur menambah, lingkungan yang bersih bisa tingkatkan kegiatan kehidupan manusia hingga sanggup membuat kualitas kehidupan yang baik sekali juga. Untuk membuat lingkungan yang sehat dan bersih, karena itu salah satu langkah dengan memiara lingkungan.

Ke Team Penilai lomba, faksinya minta agar bisa melakukan pekerjaannya secara objektif. Dan ke peserta lomba, faksinya meminta untuk ikuti lomba dengan sebagus mungkin.

“Perlihatkan kekuatan terbaik yang kalian punyai. Tidak boleh kurang percaya diri dan rendah diri. Yakinlah jika kalian sanggup memberi yang terbaik”, pesannya.

Peran Agama dalam Konservasi Lingkungan

Lomba Ceramah, Usaha Pendekatan Religi Tangani Masalah Lingkungan Hidup

Allah SWT membuat alam lingkungan di bumi ini pada intinya dipakai untuk penuhi hajat tuntutan hidup manusia. Supaya alam lingkungan terus-terusan memberi faedah untuk manusia, karena itu telah selayaknyalah manusia dikenai satu kewajiban untuk memiara lingkungan itu.

Namun bersamaan dengan makin cepatnya ilmu dan pengetahuan dan tehnologi yang dibarengi juga dengan karakter keserakahan atau ketamakan manusia dalam mengeksplorasi sumberdaya alam sudah membuat alam lingkungan ini jadi hancur tidak teratasi, akhirnya musibah lingkungan juga terus mengucur tidak ada henti.

Lantas apakah musibah ini akan terus akan terulang lagi karena perilaku manusia yang tidak menghiraukan kembali beberapa kaidah atau nilai-nilai lingkungan?.

Telah banyak info atau informasi yang kita peroleh berkenaan berlangsungnya kerusakan alam yang dibarengi dengan musibah lingkungan yang terjadi di semua penjuru nusantara bahkan juga dunia.

Banjir, tanah longsor, pencemaran (air, tanah dan udara), erosi, bertambahnya kandungan CO2 pada udara, kemusnahan tipe spesies, permasalahan sampah, menipisnya susunan ozon dan kasus yang hangat hal ilegal logging dan pembakaran rimba ialah contoh musibah lingkungan yang sering terjadi sekalian bukti satu kebenaran jika manusia sudah perlakukan alam dengan semena-mena.

Perlakuan filosofi antroposentrisme sudah jadikan alam semakin hancur, karena alam terus-terusan dieksplorasi oleh manusia akan faedah yang terdapat didalamnya tanpa disertai dengan kesadaran manusia untuk membenahi atau merehabilitasi alam sekitar lingkungan. Ini sangat sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran.