Madeleine Albright, Menteri Luar Negeri Wanita Pertama AS Meninggal Dunia

Patromaks.com – Madeleine Albright, wanita pertama Amerika Serikat (AS) sebagai Menteri Luar Negeri AS, wafat pada Rabu (23/3/2022) siang waktu di tempat. Tiba sebagai kanak-kanak pengungsi, tapak jejak diplomasinya dipertemukan dengan figur Margareth Tachter yang sempat jadi Pertama Menteri Inggris. Figur Albright dilukiskan jadi orang yang berhati-hati tapi terang-terangan dalam bicara, hangat tapi keras. Saat jadi Duta Besar AS di PBB, Albright punyai rekam jejak jadi orang yang bicara keras, condong sinis dan galak. Meskipun begitu, Albright sempat buat beberapa tamu dan penjamunya blingsatan di Kuala Lumpur pada 29 Juli 1997, di tengah-tengah makan malam perpisahan dengan beberapa pimpinan ASEAN. Harus saya mengakui, beberapa pria ASEAN terseksi antara golongan pria Asia, kata Albright. Di komunitas yang serupa, Allbright mengganti lirik lagu Dont Cry Argentina dengan kalimat mengenai ASEAN dan beberapa pimpinanya. Ia menyanyikan sendiri lagu dengan lirik yang telah diganti itu.

Muncul di zaman Clinton

Albright jadi Menteri Luar Negeri AS di zaman Presiden Bill Clinton. Pernah jadi Duta Besar AS untuk PBB, ia dipandang seperti salah satunya negarawan paling punya pengaruh pada eranya. Salah satunya tapak jejak lobinya ialah Operasi Orient Kilat yang gagalkan penyeleksian kembali Boutros Boutros Keduk jadi Sekjen PBB.

Diambil dari AFP, Clinton dalam pernyataan dukanya untuk Albright menyebutkan wanita ini sebagai kemampuan untuk kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia. Meninggalnya ialah kehilangan besar untuk dunia, kata Clinton, seperti diambil AFP, Kamis (24/3/2022) pagi. Presiden Joe Biden mengatakan Albright sudah mengganti arus riwayat dunia dan tidak enggan melawan persetujuan sekalian merobohkan kendala, kembali dan kembali. Dewan Keamanan PBB pada tatap muka Rabu petang waktu di tempat, hentikan sesaat kegiatan berkaitan kritis kemanusian Ukraina, untuk heningkan cipta untuk Albright.

Madeleine Albright, Menteri Luar Negeri Wanita Pertama AS Meninggal Dunia

Reputasi

Lahir sebagai Marie Jana Korbelova di Cekoslowakia pada 15 Mei 1937, Albright tiba ke Amerika Serikat sebagai pengungsi dengan keluarganya pada 1948 dan jadi masyarakat negara AS pada 1957. Ayahnya, Josef Korbel, seorang diplomat, beralih agama dari Yahudi ke Katolik sesudah keluarganya larikan diri ke London pada 1939 menghindar kejaran Nazi. Albright akui baru mengetahui masalah darah Yahudi-nya pada hari tua, terhitung bukti tiga dari kakek neneknya wafat di kamp fokus Nazi. Pintar berbahasa Inggris, Ceko, Perancis, dan Rusia, gelar sarjana Albright didapatkan dari Wellesley College dan doktoral pengetahuan politiknya dicapai di Columbia University. Kemudian ia bekerja ke senator Edmund Muskie dari tim Demokrat. Di zaman Presiden Jimmy Sewa, Albright tergabung ke Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih. Sewa lengser, Albright jadi dosen di Georgetown University, Washington. Walau demikian, suaranya khususnya masalah peraturan luar negeri masih tetap dipandang punya pengaruh di Demokrat. Pada 1993, Albright mendapatkan amanat jadi Duta Besar AS untuk PBB. Amanat inilah pegang sampai 1997 untuk bersambung jadi Menteri Luar Negeri AS di tahun itu.

Penyesalan Albright

Sebagai diplomat nomor satu Amerika, Albright mengatakan pemakaian kemampuan saat perselisihan di Kosovo beralih menjadi pembersihan etnis. Seruannya ini konsiten dengan sikap garis kerasnya saat memberi respon Perang Bosnia saat ia masih jadi Duta Besar AS di PBB. Tetapi, masih tetap ada sesuatu hal yang Albright sesalkan di sejauh profesi diplomasinya. Seperti disingkap Bloomberg, Albright menyebutkan penyesalannya ialah bencana genosida Rwanda pada 1994 dan ketidakberhasilan merealisasikan perdamaian Timur tengah. Pada 2012, Presiden Barack Obama menyebutkan keberanian dan kekuatan Madeleine sudah bawa perdamaian ke Balkan dan buka jalan untuk perkembangan di sejumlah pojok yang sekurang-kurangnya konstan di dunia. Pengakuan Obama itu dikatakan saat memberikan Presidential Medal of Freedom, penghargaan nasional paling tinggi di Amerika Serikat untuk rakyat sipil.

Berjumpa Kim Jong Il

Salah satunya lawatan paling akhir Albright sebagai diplomat nomor satu Amerika Serikat ialah ke Korea Utara. Di situ ia berjumpaa dengan pimpinan Korea Utara, Kim Jong Il. Harian Kompas edisi 24 Oktober 2000 berisi cerita ini dalam judul Bersilahturahmi Madeleine Albright. Albright sanggup mengantarkan Clinton sampai Pyongyang, dan melunakkan sikap Kim Jong Il pada waktu itu. Dalam tapak jejak diplomasi Albright berikut, rangka mayat 14 tentara AS dibalikkan dari Korea Utara. Awalnya, Amerika Serikat masukkan Korea Utara dalam perincian negara simpatisan terorisme dan kebalikannya Korea Utara menyebutkan Amerika Serikat sebagai negara angkuh. Dalam interviunya dengan AFP pada 2001, Albright mengatakan akan terus turut serta dalam peraturan luar negeri AS, sekalinya sudah tidak kembali jadi Menteri Luar Negeri. Saya tidak jadi orang yang menyukai sembunyi-sembunyi, kata Albright di interviu itu. Albright akui tidak pernah mengimajinasikan diri sebagai figur wanita tinggi dan pendiam. Saya wanita pendek, bising, dan tetap tersebar di luar, katanya. Albright yang punyai tinggi tubuh 1,5 mtr. ini, pendek, akui menyukai ranah dan topik peraturan luar negeri. Saya menyukai peraturan luar negeri. Saya tertarik dengan dunia berevolusi, lanjut Albright.

Pin dan bros tidak tertandingi

Albright menikah dengan Joseph Albright pada 1959, punyai tiga anak, lalu berpisah pada 1982. Biografinya keluar pada 2023, Madam Secretary. Tidak segalanya serba serius terus-terusan, Albright menulis buku masalah koleksi brosnya. Saat interviu dengan majalah Smithsonian pada 2010, Albright menyebutkan bros-bros terkadang mencerminkan masalah apa yang sempat ditemuinya. Saat jadi Duta Besar AS di PBB, Albright pernah dipanggil sebagai ular tidak tertandingi oleh media Irak pro pemerintahan penguasa. Tanggapan Madeleine masalah panggilan itu? Ia kenakan pin ular di sidang PBB yang mengulas topik Irak. Obituari Biden juga lalu menyebutkan Albright memakai kepandaian dan ketajaman pikirannya dalam tiap peranan. Koleksi pin dan brosnya tidak tertandingi,bersama kepandaian dan ketajamannya seringkali dipakai untuk lebih memajukan keamanan nasional dan mempromokan perdamaian dunia, kata Biden, Rabu waktu di tempat. Selamat jalan, Madeleine.