Mengapa Formulasi E Perlu Disokong

patromaks – Dalam sebuah posting saya di sosial media dan sempat trending, bahkan juga diambil oleh beberapa media mainstream, saya sampaikan kekesalan atas “treatment” (tindakan) yang lain dari beberapa pihak berwewenang pada dua acara besar negeri. Pada MotoGP Mandalika di NTB, dan Formulasi E di DKI Jakarta.

Pengakuan saya tidak benar-benar ada rekanan dengan rekan, Anies Baswedan, karena Gubernur NTB saya kira sahabat. Bukan karena masalah politik dan bantu memberikan dukungan. Sebenarnya, “I am not interested” dan “least interests” dalam bantu memberikan dukungan ini.

Saya di Amerika Serikat, dan cukup kenyang dengan rintangan pekerjaan pada sektor saya sekarang ini. Namun walaupun saya hampir 1/4 era hidup di negeri Paman Sam, bahkan juga sudah tinggalkan Indonesia semenjak tamat pesantren (SMU) sampai detik ini, masih mempunyai ghirah dan cinta negeri Indonesia.

Oleh karena itu, selalu ingin menyaksikan yang terbaik untuk Indonesia dan ingin menyaksikan Indonesia jadi maju, sejajar dengan beberapa negara besar yang lain. Tersebut penyebabnya segalanya yang menurut saya jadi jalan kebangunan dan perkembangan negeri saya beri support. Pasti dengan dan kemampuan yang ada di saya.

Kebalikannya segalanya yang menurut saya bisa memperkecil muka negeri tersayang, terhitung menghalangi pintu-pintu kebesarannya, saya suarakan kekebalan itu. Ini kali saya bernada mengenai tindakan yang lain oleh beberapa pihak yang semestinya “melakukan perbuatan” untuk suksesnya.

Saya menyaksikan ada ketidaksamaan treatment ke acara MotoGP Mandalika dan Formulasi E di DKI. Aktivitas MotoGP Mandalika bahkan juga jauh saat sebelum diselenggarakan semua kekuatan ditujukan untuk mendukung. Sebagian besar kementerian, bukan saja mengatakan memberikan dukungan. Tetapi berulang-kali menterinya turut ke lapangan pastikan semua baik/siap untuk acara besar itu.

Saya tentu saja turut senang dan memberikan dukungan. Karena pada akhirannya yang tersuarakan ialah kebesaran Merah Putih. Kesuksesannya acara itu bawa nama bangsa ini jadi besar dan wangi. Tidak cuma NTB. Tetapi semua di negeri ini turut jadi wangi.

Mengapa Formulasi E Perlu Disokong

 

Mengapa Formulasi E Perlu Disokong

Saya mengistilahkan “memberikan dukungan segenap hati”. Tetapi saat sampai ke Formulasi E rupanya support itu dihilangkan. Kalaulah ada saya mengistilahkannya “memberikan dukungan 1/2 hati”. Tidak all out seperti saat semua memberi support ke MotoGP.

Satu antara banyak hal yang saya lihat ialah beberapa konten sosial media mereka yang gemar “ngonten” belakangan ini. Terhitung ngonten dengan “WC umum”. Saya coba cari promo Formulasi E ini tetapi semua nyaris kosong. Walau sebenarnya sebenarnya peristiwa semacam ini penting untuk negeri dan bangsa Indonesia untuk beberapa hal.

Beberapa faedah penting dari support seluruh pihak pada acara Formulasi E ini, diantaranya seperti berikut: Satu, jadi gelaran memperkenalkan Indonesia di dunia internasional. Jika Indonesia memang sebagaj negara besar sanggup lakukan hal besar, satu diantaranya moment berprestise seperti Formulasi E (dan MotoGP Mandalika) ini.

Dua, Formulan E sekalian jadi kejadian untuk mengatakan ke dunia jika Indonesia sudah sanggup melalui kritis Wabah yang melumpuhkan banyak beberapa sendi kehidupan. Dan karena itu Indonesia siap menyongsong zaman baru dan dunia internasional.

Tiga, seperti MotoGP Mandalika, Formulasi E akan memperkuat pergerakan kemajuan ekonomi nasional. Minimum bakal menjadi penggerak semangat untuk aktor usaha untuk bangun dari kemerosotan karena Wabah Covid 19. Empat, peluang yang bagus untuk memperkenalkan kekuatan lokal, terhitung kulineran Nusantara, yang relatif kurang dikenali di luar negeri (terhitung Amerika). Demikian juga beragam lokasi turisme yang kaya di luar Pulau Dewata.

Sayang kecantikan negeri sering cuma sama dengan Bali. Lima, gelaran Formulasi E ini jadi peristiwa untuk memperkenalkan kemampuan anak-anak bangsa yang “yes we can” (kita sanggup). Dengan acara besar ini kita sanggup perlihatkan ke dunia jika bangsa Indonesia tidak cuma sanggup jadi pemirsa. Tetapi justeru sanggup jadi aktor sebuah acara besar. Dan tidak kalah pada mereka yang telanjur namanya besar.

Enam, sebenarnya point ini jadi melawan dengan yang terjadi saat acara ini tidak memperoleh support optimal. Kebersama-samaan dalam support jadi peristiwa yang hendak buka mata anak-anak bangsa jika di negeri ini setajam apa saja ketidaksamaan, terhitung ketidaksamaan politik, saat sudah tiba ke kebutuhan Merah Putih, semua sanggup bergandengan tangan dan berpadu.

Sayang apa yang kita tonton justeru satu kali lagi seakan jadi pembenaran jika ada beberapa dari bangsa ini yang penting lebih dewasa. Dewasa dalam menanggapi ketidaksamaan-perbedaan yang ada. Hingga ketidaksamaan tidak jadi jembatan pemecahan.