Mengenali Adat Arakan Sahur, Akan Jadi Daya Ambil Rekreasi Religius di Jambi

patromaks.com – BULAN Ramadan tidak cuma sama dengan puasa atau sholat tarawih. Hadirnya bulan puasa satu tahun sekali itu mengingati pada bermacam adat yang dikerjakan oleh masing-masing wilayah, seperti pada Jambi yang punyai adat arakan sahur.

Adat arakan sahur itu sebagai adat yang telah dikerjakan oleh warga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat semenjak 1966. Hadirnya selalu membuat semarak momen sahur.
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani juga berencana adat itu supaya jadi kekuatan rekreasi religius di daerahnya.

“Adat aktivitas festival arak sahur dapat masuk ke jadwal pariwisata Propinsi Jambi sebagai rekreasi religius,” katanya.

Karena, menurut Abdullah, aktivitas unik yang realisasinya satu tahun sekali di bulan suci Ramadan itu harus terus dilestarikan hingga jadi adat tahunan dan jadi jadwal pariwisata Propinsi Jambi.

Adat Arakan Dengan Serangkaian Gerobak Yang Sudah Dihias

Mengenali Adat Arakan Sahur, Akan Jadi Daya Ambil Rekreasi Religius di Jambi

Adat itu sama dengan serangkaian gerobak yang sudah dihias dengan keunikan masing-masing wilayah. Gerobak diperlengkapi dengan alat musik bernada keras yang berperan untuk menggugah sahur warga di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Peserta arakan sahur itu sebagai perwakilan dari beberapa masjid yang berada di wilayah itu. Masing-masing peserta berlomba-lomba dalam menghiasi gerobak dan mainkan musik adat dalam realisasinya.
“Telah 2 tahun aktivitas itu terlambat karena wabah Covid-19, Alhamdulillah di tahun ini bisa kembali dikerjakan,” kata Abdullah.

Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Hairan menjelaskan akan meningkatkan aktivitas itu sebagai salah satunya usaha untuk tingkatkan penghasilan UMKM di wilayah itu dengan sekalian melangsungkan acara makan sahur bersama.

“Aktivitas arakan sahur terus akan diperkembangkan hingga adat itu terus lestari,” katanya.