Mengenali Asal mula Ngabuburit, Adat Unik Saat Ramadhan di Indonesia

patromaks.com – Puasa Ramadhan tinggal hitung hari, tiap bulan Ramadan di Indonesia ada adat yang tidak pernah terlewati, yakni ngabuburit.

Ngabuburit ialah adat menanti waktu berbuka puasa yang cuman berada di Indonesia. Adat ini dapat dilaksanakan oleh siapa tidak mengenali batas umur usia.

Adat menanti waktu berbuka puasa ini berisi beragam aktivitas. Dimulai dari jalanan di alun-alun kota, memburu takjil sampai ikuti kultum di mushola.

Dengan singkat dan simpel, pemahaman ngabuburit ialah aktivitas menanti waktu buka puasa.

Aktivitas ngabuburit benar-benar terkenal, terutamanya oleh anak muda untuk membunuh waktu saat jalankan beribadah puasa.

Asal mula kata ngabuburit

Mengenali Asal mula Ngabuburit, Adat Unik Saat Ramadhan di Indonesia

Asal mula kata ngabuburit sendiri datang dari bahasa Sunda. Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diedarkan oleh Instansi Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit selengkapnya diambil dari kalimat “ngalantung ngadagoan burit” yang mempunyai makna bersantai-santai sekalian menanti waktu sore.

Kata awal dari istilah ngabuburit ialah “burit” yang memiliki arti ‘sore hari’. Ini karena aktivitas ngabuburit yang kerap dilaksanakan di sore hari mendekati jam buka puasa.

Ini membuat beberapa yang memiliki pendapat jika morfologi kata ngabuburit datang dari kata “burit” saja hingga dapat disimpulkan secara simpel jadi “menanti waktu sore”.

Walau asal mula Ngabuburit datang dari bahasa Sunda, tetapi sekarang ini telah wajar dipakai oleh tiap warga di Indonesia memakai istilah ini untuk menanti waktu berbuka puasa pada bulan Ramadhan.

Istilah ngabuburit yang dari bahasa Sunda itu menebar dan terkenal ke wilayah yang lain di Indonesia saat sebelum tahun 1990-an.

Tetapi ada pula istilah di sejumlah wilayah yang lain di Indonesia yang memakai istilah wilayahnya. Misalkan malengah puaso di Sumatera Barat, yang maknanya sama juga santai menanti waktu berbuka puasa, mengubah rasa haus dan lapar ketika puasa.

kegiatan ngabuburit sepanjang bulan Ramadhan ini berisi beragam

Secara umum, aktivitas ngabuburit ini sekitar di antara jam 15.30 sampai 17.30 atau yang dikenali dengan ba’da atau setelah waktu shalat Ashar.

Awalannya kegiatan ngabuburit sepanjang bulan Ramadhan ini berisi beragam aktivitas keagamaan.

Seperti pesantren kilat, tadarus mengkhatamkan Al-Qur’an, dan ikuti pengkajian atau kuliah tujuh menit (kultum).

Tetapi, bersamaan perubahan waktu, kegiatan ngabuburit sekarang mulai bermacam, tidak cuman berisi aktivitas keagamaan saja.

Apa lagi untuk warga perkotaan, adat ngabuburit seperti jalan – jalan di taman kota, olahraga kecil disekitaran pusat olah raga, sampai rekreasi kulineran memburu takjil atau sajian berbuka puasa.

Adat ngabuburit ketika Ramadan hanya berada di Indonesia. Setiap wilayah di Indonesia mempunyai beragam jenis adat unik untuk habiskan waktu menanti waktu buka puasa.