Penembakan Di Stasiun Kereta Bawah Tanah New York Cederai Belasan Orang, Aktor Masih Buron

Patromaks.com – Seorang pria yang kenakan masker gas ledakkan bom asap dan memperlancar shooting di kereta subway (mekanisme transportasi bawah tanah) di New York City pada Selasa (12/4) pagi sampai melukai minimal 17 orang, kata faksi berkuasa.

Sepuluh orang terserang shooting langsung. Lima salah satunya mereka dirawat di rumah sakit pada kondisi krisis tetapi konstan. Faksi berkuasa menjelaskan 7 orang cedera karena terserang pecahan peluru atau cidera di tengah-tengah kerusuhan saat beberapa penumpang yang cemas berlarian keluar gerbong yang disanggupi asap.

Beberapa dari mereka jatuh ke lantai saat menghambur ke peron di stasiun 36th Street. Dinas pemadam kebakaran menjelaskan dua dari orang yang cidera mendapatkan perawatan pada tempat peristiwa.

Menurut CNN, keseluruhannya ada 29 orang yang cedera banyak muncul di beberapa rumah sakit sekitaran. Mayoritas salah satunya mendapatkan perawatan singkat dan langsung diperbolehkan pulang. Kepolisian menjelaskan aktor gempuran, yang dipercaya cuman seorang diri saat lakukan laganya, lari dari lokasi peristiwa.

Penembakan Di Stasiun Kereta Bawah Tanah New York Cederai Belasan Orang, Aktor Masih Buron

Terdakwa aktor dilukiskan sebagai kepolisian sebagai seorang pria memiliki badan kekar, yang memakai rompi hijau type konstruksi dan kaus yang diperlengkapi penutup kepala. Stasiun tv Fox News dan WNBC memberikan laporan jika Departemen Kepolisian New York City (NYPD) sesudah gempuran itu mendapati sebuah mobil van U-Haul berpelat Arizona.

Kendaraan itu telah dicari faksi berkuasa dalam hubungannya dengan penembakan pada Selasa. Tetapi, terdakwa masih buron. Komisioner NYPD Keechant Swell menjelaskan penembakan di subway itu tidak diselidik sebagai terorisme, meskipun kewenangan tidak tidak pedulikan peluang apa saja masalah pola gempuran.

Gempuran itu terjadi saat sebuah kereta subway lajur N jalur Manhattan masuk sebuah stasiun Sunset Park di teritori Brooklyn. Peristiwa itu dituruti dengan pemburuan mencekam yang sudah dilakukan petugas lokal dan federasi pada sang aktor.

Kejadian pada Selasa menggerakkan beberapa petinggi untuk kembali menekan beberapa pihak berkaitan ambil langkah melawan gelombang kekerasan di sarana transportasi kota itu. New York City, kota paling padat di Amerika Serikat, sepanjang wabah alami kenaikan tajam masalah kejahatan yang dibarengi kekerasan. Antara kasus itu ialah rangkaian gempuran secara random di subway.

Ada banyak orang yang jatuh ke rel karena didorong dari peron. Salah satunya yang alami gempuran semacam itu ialah seorang wanita masyarakat teritori Manhattan di New York City. Wanita itu meninggal dan kejadian maut itu disaksikan sebagai sisi dari gelombang gempuran berdasar kedengkian pada masyarakat Asia-Amerika. Mekanisme transportasi New York City sebagai yang paling tua dan paling luas di dunia.

Wali Kota New York City Eric Adams, yang baru memegang pada Januari, awalnya mengatakan kemauan akan tingkatkan keamanan di subway dengan menambahkan patroli polisi dan meluaskan capaian pada beberapa orang yang sakit psikis. Saat bicara ke CNN, Adams menjelaskan kejadian pada Selasa sebagai perlakuan kekerasan yang tidak logis. Di kesempatan itu, dia janji akan melipatgandakan jumlah polisi patroli subway.

13 Orang Jadi Korban

Dalam kejadian itu, seperti dikabarkan New York Post, minimal telah 13 orang terdata alami cedera. Lima salah satunya diverifikasi terserang shooting. Kejadian berdarah itu terjadi sekitaran jam 08.30 di stasiun 36th Street di Sunset Park. Polisi mendapati beberapa benda yang diperhitungkan bom tetapi batal meletus.

Clair, seorang straphanger yang melihat kejadian itu, mengaku ledakan dan shooting terjadi saat dianya akan naik kereta ke arah Manhattan. Sementara di beberapa media sosial, telah ramai tersebar beberapa foto korban tindakan penembakan itu. Darah bertebaran di lantai subway.

Ada juga beberapa foto orang tergeletak yang diperhitungkan korban ledakan atau penembakan massal. Terdakwa dipercaya kenakan seperti baju konstruksi, serupa karyawan MTA, kata sumber NY Post di kepolisian. Wali Kota New York Eric Adams modern diberitakan sudah tahu kejadian itu.