Periode Kedepan Politik Ridwan Kamil, di antara Peluang Calon presiden 2024 dan Kewajiban Tahu Diri

Patromaks.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai terang-terangan masalah masa datang profesi politiknya. Saat interviu terbatas pada program Gaspol Rabu (18/5/2022), masa datang profesi politiknya terangkum dalam filosofi khusus yang dihayatinya sejauh ini di dunia politik. Saya punyai 2 filosofi. Politik sadar diri dan politik akal sehat, kata pria yang dekat dipanggil Kang Emil itu.

Politik sadar diri

Emil akui tidak ingin memaksa diri maju dalam Pemilihan presiden 2024, walau dianya marak disebutkan dalam bursa akan capres. Jika masalah profesi politik, saya ikutin takdir saja, tidak akan maksa-maksa, katanya. Punyai kesempatan gubernur masa ke-2 , tetapi jika di nasional terbuka, harus dicoba. Tetapi tidak maksa. Jika maksa kan kekeh getho. Saya tidak, tutur Emil.

Dia mengetahui jika pintu untuk memeriahkan bursa capres itu lebar terbuka, tetapi tidak tutup mata jika masih tetap ada beragam figur yang lain lebih keren Dalam hasil survey kepopuleran beberapa instansi semenjak awalnya 2022, nama bekas Wali Kota Bandung itu teratur ada di status 4-6, berkompetisi dengan beberapa tokoh seperti Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Inovatif Sandiaga Uno.

Periode Kedepan Politik Ridwan Kamil, di antara Peluang Calon presiden 2024 dan Kewajiban Tahu Diri

Dalam pada itu, sosok-sosok terkenal seperti Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kuat di pucuk. Kemungkinan ada pertanyaan, mengapa hasil surveynya di papan tengah? Saya kan harus sadar diri, katanya. saya mengetahui Mas Anies gubernur yang (pemerintahan) pusat itu (memberikan) perhatian, siapa saja di Jakarta kan ramai karena fokus perhatian. Saya bukan Pak Ganjar yang telah 2 masa, terangnya.

Sebagai petinggi yang baru duduk di bangku gubernur sepanjang 1 masa, dia memandang kehadiran dianya di papan tengah tangga survey sebagai hasil yang pantas. Di lain sisi, dia yakini jika survey bukan salah satu parameter dalam kontestasi politik. Saya baru jadi gubernur, terkena Covid-19 dua tahun, jika survey di papan tengah, untuk saya sangat fair. Saya mengetahui itu. Karena itu saya kerja saja lah, bebernya.

Politik akal sehat

Tapi, di lain sisi, Emil mengaku jika filosofi politik akal sehat, membuat semangat pada rintangan di muka. Emil sadar jika dianya sebenarnya punyai peluang besar untuk memegang Gubernur Jawa Barat 2 masa. Tetapi, dia tidak menolak, kesempatannya di ajang nasional pun tidak dapat disebut kecil.

Emil berkata, sepanjang jadi orang nomor satu di Jawa Barat, dia telah mengantongi 300 penghargaan. Perolehan itu, menurut dia, bukan sebagai ukuran kesuksesan kerjanya semata jika dianya sudah sukses membenahi beberapa kondisi dalam tempo tiga tahun memegang. Hal tersebut dia yakin menjadi modal penyemangat untuk profesi politik yang akan datang. Akal sehat menjelaskan yang pasti di muka mata, jika ada kesempatan, masak ditampik? katanya. Dia juga pastikan jika gagasannya bertambat ke parpol telah bundar. Awalnya, Emil sowan ke Ketua Umum Partai Instruksi Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada Minggu (15/5/2022).

Dia akui sempat berkunjung ke tempat tinggal Ketua Dewan Pemikiran Partai Nasdem, Siswono Yudo Husodo. Dalam pertemuan itu, Emil terang-terangan minta support, minimum support dari partai-partai politik pada kerjanya di Jawa Barat. “Tempo hari ke PAN, Golkar, Nasdem, saya ucapkan minta Jawa Barat disokong. Saya masih tetap ada 1,lima tahun, (ingin) usai dengan damai, aman, sowan kan salah satunya buahnya demikian,” ungkapkan Emil.

Narasi Ridwan Kamil Urus Media Sosial

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejauh ini dikenali sebagai satu diantara sedikit politisi yang dekat sama angkatan muda. Rekam jejak itu tidak lepas dari langkah bekas Wali Kota Bandung itu memaksimalkan pemakaian media sosialnya dengan style anak-anak muda. Emil juga mafhum benar trend sikap angkatan milenial dan angkatan Z dalam konsumsi sosial media. Dia memahami jika beberapa konten sosial media yang menarik mereka ialah yang jenaka, enteng, melipur, dan tidak berbelit-belit.

Dia pahami beberapa jenis lagu yang pas dalam telinga beberapa penganutnya untuk beberapa konten yang dia upload ke sosial media. Juga berkenaan rumor yang rekat dengan golongan muda. Emil akui terus mengupdate wacananya masalah desas-desus yang dibicarakan atau menjadi kegelisahan golongan muda, dimulai dari cinta, tugas, beberapa film yang hangat, sampai tehnologi terkini non-fungible token (NFT).

Emil tidak menolak jika dia mengaryakan team khusus sosial media untuk memaksimalkan engagement itu karena aktivitasnya sebagai petinggi khalayak. Tetapi, dia masih tetap menggenggam sendiri kendalian account-nya. Emil mengatakan, keperluan content sosial media bukan tugas sembarangan sekarang ini. Tidak kecuali di dunia politik, keperluan itu berasa semakin menekan untuk beberapa politisi untuk menjala support.