Pria yang Dapatkan Beberapa puing Pesawat Malaysia MH370 Dibombardir Teror Pembunuhan

Patromaks.com – Blaine Gibson, pria Australia yang mencari puing pertama dari maskapal Malaysia Airline MH370 yang lenyap pada 2014, akui sudah dibombardir teror pembunuhan sesudah mengeluarkan operasi penyidikan atas kejadian itu. Semenjak awalnya, penyidikan mandiri Blaine Gibson sudah mendapatkan animo keluarga dari 239 korban. Famili yang patah semangat cari kepastian masalah pesawat, yang lenyap sesudah tinggal landas dari lapangan terbang Kuala Lumpur 8 Maret 2014, bahkan juga tergabung dengannya untuk menyisir pantai Madagaskar sesudah faksi berkuasa Malaysia tidak berhasil mendapati tapak jejak. Tetapi, film dokumenter terkini dari Kanal 5 ungkap jika pemburu puing pesawat asal dari Australia ini sudah dilanda oleh teror pembunuhan, dan berasa dituruti saat ia meneruskan penelusurannya.

Bicara dalam program “MH370: The Vanishing” awalnya minggu ini, Blaine menjelaskan ia takut seorang yang usaha menahan ditemukan Malaysia Airline MH370 kemungkinan bertindak kekerasan pada saya tetapi saya tidak paham siapa. Saya mulai memperoleh teror pembunuhan dari beberapa orang yang tidak dikenali. Beberapa hal seperti Tidak ada pesawat, tidak ada Blaine’ dan memerintah saya hentikan penelusuran saya, katanya dalam program itu seperti dikutip The Sun pada Selasa (31/5/2022).

Selanjutnya katanya, seorang temannya bahkan juga mendapatkan telephone dari orang yang tidak dikenali, yang menjelaskan jika ia tidak tinggalkan Madagaskar hidup-hidup. Saya sedang dituruti dan saya dipotret dan, ya, itu benar-benar mengusik. Itu mengancam. Film dokumenter itu terdiri dari tiga sisi, dan mengudara sepanjang tiga malam beruntun. Didalamnya mempelajari teori dibalik lenyapnya pesawat secara misteri, sesudah mendadak berbeda arah dan lenyap dari radar sesudah keluar kontrol jalan raya udara Malaysia.

Pria yang Dapatkan Beberapa puing Pesawat Malaysia MH370 Dibombardir Teror Pembunuhan

Intimidasi dan penawaran kontribusi meresahkan

Satu tahun sesudah pesawat lenyap, saat keluarga dan rekan bergabung di Kuala Lumpur, Beijing, dan Paris, masih tidak ada pertanda beberapa puing dari pesawat itu. Tetapi pada Juli 2015, sisi dari sayap Boeing 777 diketemukan di Pulau Reunion, di Samudra Hindia Selatan. Blaine Gibson memilih untuk cari semakin banyak beberapa puing karena terdorong ingin menolong keluarga mendapati kepastian. Walau team pencarian Australia meramalkan beberapa puing pesawat Malaysia MH370 peluang akan terpasah di Sumatera, Blaine ikuti anjuran pakar kelautan terpenting Dr Charita Pattiaratchi, yang mengeklaim arus akan membuat hal tersebut tidak mungkin. Pattiaratchi menekan pria asal dari Australia itu untuk cari selanjutnya di Madagaskar dan Mozambik sebagai tukarnya. Saat saya sampai di situ, saya menanyakan ke warga di tempat – nelayan, tukang perahu – di mana beberapa puing dari lepas pantai terpasah? katanya.

Ada gundukan pasir di luar terumbu yang terkena ke Samudra Hindia, tempat beberapa barang terpasah ke darat. Mendadak tukang perahu panggil nama saya dan berbicara Apa ini Malaysia 370? Segitiga abu-abu itu, tertulis No Tahap, rupanya sebagai sisi dari ekor.

Pada Juni 2016, tiga potongan kembali diketemukan dan keluarga, terhitung Ghyslain dan Grace, terbang ke Madagaskar untuk menolong, menyisir 20 km garis pantai untuk memperoleh panduan selanjutnya. Pada 2018, Pemerintahan Malaysia pada akhirnya sepakat biarkan perusahaan penelusuran swasta, Ocean Infinity, mengeluarkan penelusuran baru di Samudra Hindia Selatan di bawah kesepakatan tanpa ongkos bila tidak ada penemuan baru. Memakai probe hi-tech, tanpa sopir, perusahaan cari 12 km persegi setiap hari sampai kedalaman 6000 mtr.. Tetapi usaha itu diurungkan sesudah tidak mendapati apa saja sepanjang 138 hari.

Di saat yang serupa saat Blaine mulai terima teror pembunuhan. Ghyslain Wattrelos, ayah dan suami yang bersedih sesudah kehilangan istri dan dua anaknya dalam kejadian itu menjelaskan ia dikontak oleh beberapa ribu orang yang tawarkan untuk menolongnya mendapati kebenaran. Tapi Ghyslain yakini beberapa bermotif jahat. Ayah yang bersedih, yang mengecek catatan radar ini, mulai yakini jika faksi berkuasa Malaysia atau China tutupi status sebetulnya kemungkinan dari kecelakaan itu, karena mereka tidak mau pesawat itu diketemukan.

Mistis saat pesawat kehilangan contact

Penerbangan Malaysia Airlines MH370 direncanakan tinggal landas dari Kuala Lumpur ke Beijing pas sesudah larut malam pada 8 Maret 2014, dengan 227 penumpang dari 14 negara berlainan, dan 12 anggota awak, didalamnya. Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot berumur 53 tahun dengan pengalaman 30 tahun, sudah jalani pengecekan dan document biasa. Ia bekerja bersama co-pilot First Officer Fariq Abdul Hamid (27 tahun), yang ada di penerbangan training paling akhir saat sebelum ujian untuk Boeing 777. Simak juga: 13 Kecelakaan Pesawat yang Mengganti Penerbangan Dunia Pada jam 1.19 pagi, saat dekati daerah udara Vietnam, Kapten Zaharie berkontak radio untuk menjelaskan Selamat malam Malaysia dari 370, selanjutnya lenyap dari radar.

Lebih satu jam saat sebelum petinggi maskapal dikasih tahu jika pesawat itu lenyap dan, empat jam selanjutnya, pada jam 5.30 pagi, visi penelusuran dan pengamanan dikeluarkan. Tapi faksi berkuasa tidak paham di mana pesawat yang lenyap itu – atau apa itu tetap pada udara. Saat jam dan hari berakhir, keluarga bergabung di hotel di China dan Malaysia menanti informasi dan sedih dengan kurangnya info yang disiapkan oleh faksi berkuasa.

Text mengatakan keluarga wafat

Malaysian Airlines awalannya mengeklaim pesawat itu cuma akan sanggup terbang sepanjang empat jam saat sebelum kekurangan bahan bakar. Tetapi selanjutnya dijumpai jika pesawat itu tetap ada pada udara sepanjang minimal enam jam sesudah kehilangan contact. Radar militer tangkap penerbangan membelok nyaris 180 derajat dan ke arah kembali lagi ke Kuala Lumpur, tidak lama sesudah contact radio lenyap.

Tetapi selanjutnya melalui ibukota dan meneruskan perjalanan ke Pulau Penang, seberangi Selat Malaka lalu berbelok ke laut Andaman saat sebelum ke arah Sumatera, di Indonesia. Sesudah satu minggu tanpa informasi, polisi mulai curigai Kapten Zaharie bajak pesawatnya sendiri dan memeriksa tempat tinggalnya, di mana mereka mendapati simulator penerbangan hebat dengan data yang dihapus. Pada 24 Maret, dua minggu sesudah kejadian itu, Malaysia Airlines keluarkan pengakuan yang menjelaskan “berdasar data baru, penerbangan MH370 usai di selatan Samudera Hindia, menambah jika semua penumpang diibaratkan meninggal.