Profil 2 Menteri dan 3 Wamen yang Baru Dinobatkan Jokowi

Patromaks.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini hari, Rabu (15/6/2022) lakukan reshuffle menteri dan mengangkat 3 wakil menteri Cabinet Indonesia Maju di tersisa periode kedudukan masa 2019-2024. Dalam reshuffle itu, Jokowi menukar dua menteri di cabinet, yaitu Zulkifli Hasan yang dikukuhkan jadi Menteri Perdagangan gantikan Muhammad Lutfi, dan Hadi Tjahjanto yang dikukuhkan jadi Menteri Agraria dan Tata Ruangan/Kepala Tubuh Pertanahan Nasional (ATR/BPN) gantikan Sofyan Djalil.

Disamping itu, Jokowi mengangkat 3 wakil menteri baru, yaitu Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruangan/Tubuh Pertanahan Nasional (ATR/BPN) gantikan Surya Tjandra, Afriansyah Ferry Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), lalu John Wempi Watipo dikenalkan sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri). Berikut profile komplet beberapa menteri dan wakil menteri baru di Cabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Disamping itu, Jokowi mengangkat 3 wakil menteri baru, yaitu Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruangan/Tubuh Pertanahan Nasional (ATR/BPN) gantikan Surya Tjandra, Afriansyah Ferry Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), lalu John Wempi Watipo dikenalkan sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri). Berikut profile komplet beberapa menteri dan wakil menteri baru di Cabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Profil 2 Menteri dan 3 Wamen yang Baru Dinobatkan Jokowi

1. Hadi Tjahjanto

Hadi terlahir di Malang pada 8 November 1963. Dengan diangkat sebagai Menteri ATR/BPN, Hadi juga kembali lagi ke lingkaran pemerintah sebelumnya setelah dia memberikan tongkat instruksi Panglima TNI ke Jenderal Andika Gagah pada 19 November 2021 karena purna pekerjaan. Lelaki yang sama dengan kumis tebalnya ini sebagai alumnus Sekolah tinggi Angkatan Udara (AAU) 1986 dan Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara 1987.

Pada 2016, Hadi kembali menggenggam tongkat instruksi sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh, Malang. Tidak stop sampai di sana, Hadi selanjutnya dipercayai jadi Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada 2015-2016 dan Irjen Kementerian Pertahanan pada Oktober 2016. Hadi selanjutnya memikul status paling tinggi di TNI sekalian jadi pucuk profesi militernya, yaitu sebagai Panglima TNI ke-20. Dia memikul status ini semenjak 2017-2021. Sesudah pensiun, Hadi selanjutnya dipercayai jadi Komandan Lapangan penyiapan Penyelenggaraan MotoGP Mandalika.

2. Zulkifli Hasan

Zulkifli sejauh ini dikenali sebagai politisi ulung. Ia terlahir di Lampung pada 17 Mei 1962. Ia habiskan periode kecil sampai pengajaran tingkat sekolah menengah pertama di Lampung. Lantas ZulHas, panggilan Zulkifli, berpindah ke Jakarta dan lulus dari SMA Negeri 53 Jakarta pada 1982. Zulkifli selanjutnya tempuh pengajaran sarjana S1 di Kampus Krisnadwipayana pada 1986. Ia selanjutnya meneruskan pengajaran S2 di di Sekolah Tinggi Management PPM, dan lulus pada 2003. Sesudah lulus kuliah, Zulkifli sempat putuskan meniti karier jadi karyawan negeri sipil (PNS). Tetapi, ia pilih tinggalkan status PNS dan berwiraswasta. Ia mulai membuat perusahaan dan tumbuh makin besar.

Zulkifli lalu mulai melirik untuk masuk ke dunia politik. Ia putuskan tergabung dengan PAN karena latar terakhir hubungan dengan Muhammadiyah. Dalam Pemilu Legislatif 2004, Zulkifli dipilih jadi anggota DPR dari wilayah penyeleksian Lampung. Profesi politiknya naik terus karena dipilih sebagai ketua Fraksi PAN di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Kemudian, Zulkifli dipilih sebagai Ketua Majelis Pembicaraan Rakyat (MPR) masa 2014-2019. Saat itulah menang di voting dengan raih 347 suara. Status Zulkifli di PAN makin melejit sesudah dipilih jadi Ketua Umum lewat konferensi pada Maret 2015 gantikan Hatta Rajasa. Dalam Konferensi V PAN pada Februari 2020, Zulkifli kembali dipilih sebagai ketua umum masa 2020-2025. Zulkifli memegang sebagai wakil ketua MPR RI saat sebelum dikukuhkan sebagai Menteri Perdagangan.

3. Raja Juli Antoni

Saat sebelum memegang sebagai Wamen ATR/BPN, Raja Juli Antoni sebagai Sekretaris Dewan Pembimbing Partai Kebersamaan Indonesia (PSI). Ia gantikan Surya Tjandra, Wamen ATR/BPN awalnya yang rekanan satu partainya di PSI. Saat sebelum memegang sebagai Sekretaris Dewan Pemikiran PSI, Raja Juli memikul pekerjaan sebagai sekretaris jenderal di partai pimpinan Giring Ganesha itu. Saat sebelum tergabung dengan PSI, Raja Juli sebagai politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Selainnya politikus, Raja Juli dikenal juga sebagai cendekiawan muda yang aktif dalam organisasi Muhammadiyah. Ia pernah jadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Siswa Muhammadiyah. Raja Juli sempat jadi calon calon Ketua Umum PP Muhammadiyah masa 2015-2020. Tetapi, saat itulah memundurkan diri karena ingin konsentrasi membuat PSI. Pada 2005-2009, Raja Juli sempat memegang sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute, instansi yang dibangun oleh bekas Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Raja Juli sempat juga memegang sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Institute (TII).

4. Afriansyah Noor

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor mendapatkan tempat di Cabinet Indonesia Maju sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker). Ia akan menemani Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang disebut kader Partai Kebangunan Bangsa (PKB). Diambil dari situs Partai Bulan Bintang, Afriansyah menempati status Sekretaris Jenderal masa 2019-2024. Afriansyah terlahir di Jambi, 20 April 1972. Ia sebagai bekas ketua Brigade Hizbullah. Ia habiskan periode kecil sampai remaja di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Ia tergabung dengan Partai Bulan Bintang semenjak 1998 dan dikenali sebagai salah satunya ajudan si Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra. Ia 4x jadi calon anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), paling akhir pada Pemilu 2019 sebagai calon legislatif dari wilayah penyeleksian (Dapil) Sumatera Selatan I, yang mencakup Kota Palembang, Musi Rawas, Muratara, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Lubuk Linggau.

5. John Wempi Watipo

John Wempi Watipo bukanlah orang baru di pemerintah. Ia awalnya memegang sebagai Wamen Tugas Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) semenjak 2019. John Wempi Wetipo terlahir di Jayawijaya, Papua, 15 September 1972. Dia sebagai bekas Bupati Jayawijaya dua masa, yakni 2008-2013 dan 2013-2018. Sepanjang jadi Bupati Jayawijaya, Wempi pernah mendapatkan penghargaan. Diantaranya dari Komisi Pembasmian Korupsi (KPK). Penghargaan dari KPK itu berkaitan management keuangan yang diaplikasikan Wempi di Kabupaten Jayawijaya. Atas prestasinya itu, dia kembali dipilih pimpin Kabupaten Jayawijaya di tahun 2013. Pada 2018, Wempi mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua di Pemilihan kepala daerah. Tetapi dia ditaklukkan oleh calon petahana, yakni Lukas Enembe yang berpasangan dengan Klemen Tinal.