Puncak Babak Kedua, Kasus Corona 15 Februari Lebih 57.049

Patromaks.com – Pemerintahan mengupdate data berkaitan kasus Corona di Indonesia. Ini hari disampaikan ada tambahan 57.049 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Data perubahan penebaran COVID-19 ini dikatakan Satuan tugas Pengatasan COVID-19, Selasa (15/2/2022). Data ini diperbaharui tiap hari dengan cut off jam 12.00 WIB.

Plus tambahan itu, jumlah keseluruhan kasus COVID-19 yang diketemukan di Indonesia semenjak Maret 2020 sampai ini hari jadi 4.901.328 kasus.

Disampaikan , ini hari ada 26.747 orang di Indonesia yang pulih dari COVID-19. Jumlah keseluruhan yang sudah pulih dari Corona sekitar 4.349.848 orang.

Disamping itu, ini hari disampaikan sekitar 134 pasien positif Corona di Tanah Air wafat. Dengan begitu, jumlah keseluruhan pasien positif COVID-19 yang wafat sekitar 145.455 orang.

Pemerintahan tidak capek menghimbau masyarakat supaya mematuhi prosedur kesehatan penangkalan COVID-19, yaitu kenakan masker, membersihkan tangan memakai sabun sama air yang mengucur, dan jaga jarak.

Puncak Babak Kedua, Kasus Corona 15 Februari Lebih 57.049

Program vaksinasi COVID-19 tengah digalakkan supaya terbentuk kebal komunal (herd immunity).

Pemerintahan telah melihat situasi sehingga memberlakukan limitasi aktivitas warga (PPKM) tingkat 1 sampai 4 untuk tekan pergerakan penebaran Corona. Masyarakat disuruh mematuhi ketentuan yang diterapkan sepanjang PPKM supaya wabah virus Corona bisa terselesaikan.

Percaya Pucuk Kematian Karena Omicron Tidak Raih Seribu, Ini Keterangan Menteri kesehatan

Menteri Kesehatan (Menteri kesehatan) Budi Gunadi Sadikin yakini pucuk kematian harian karena COVID-19 variasi Omicron tidak akan capai seribu kasus. Ini keterangan Menteri kesehatan Budi.
Menteri kesehatan Budi awalannya menerangkan kasus Omicron di RI sudah capai pucuknya pada pada 12 Februari 2022 dengan 55 beberapa ribu kasus. Menurut dia, pucuk kasus kematian terjadi dua minggu sesudah pucuk kasus positif.

“Memang untuk kematian yang 111, umumnya memang kematian itu lagging dua minggu setelah pucuk kasus, ia pucuk kematian terdaftar. Misalnya waktu Delta, pucuk kasusnya itu 15 Juli (2021) itu 56 ribu, pucuk meninggalnya 27 Juli, 2.069 . Maka, dari pucuk kasus 56 ribu setiap hari, yang wafat 2.069 setiap hari,” kata Budi dalam pertemuan jurnalis virtual di saluran YouTube Setpres, Senin (14/2/2022).

“Jadi saat ini pucuknya Omicron dapat 55 ribu, yang wafat 111, dibanding sama waktu Delta 2.069 setiap hari,” paparnya.

Tetapi Menteri kesehatan Budi tidak menolak ada peluang tingkat kasus kematian karena variasi Omicron akan naik. Ia yakini kenaikannya tidak capai seribu kasus.

“Ya memang, kemungkinan bakal ada peningkatan. Belajar dari umumnya, kematian itu lagging dua minggu. Tetapi saya pikir tidak dari 111, even sampai 500 atau seribu itu tidak mungkin. Apa lagi capai 2.069 kematian setiap hari di saat pucuk Delta,” jelasnya.

Menteri kesehatan Budi lalu membahas pengakuan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan jika ada 3 kelompok orang yang wafat karena Corona. Kelompok ke-3 , sebutkan Budi, pemerintahan dan warga dapat memperhitungkan.

“Seperti Pak Menko Marinves ucapkan, tiga kok orang yang wafat. Satu, orang yang telah tua. Lah kita memudahkan usia kan tidak dapat. Yang ke-2 komorbid. Apa komorbid kita dapat menghilangkan cepat? Ya tidak dapat. Yang ke-3 , belum vaksinasi komplet, nach itu dapat kita kerjakan tuch,” katanya.

Karenanya, Menteri kesehatan Budi minta warga lengkapi vaksinasi. Khususnya, sebutkan ia, beberapa lanjut usia yang memiliki penyakit pengantar atau komorbid.

“Vaksin segera. Semuanya yang belum divaksinasi, khususnya lanjut usia, yang punyai komorbid yang teratasi, cepat divaksinasi jumlah ke-2 dan booster,” ucapnya.