Putin Bicara Belum Memulai Apa di Ukraina

patromaks – Penilaian Presiden Vladimir Putin bila pasukan Rusia di Ukraina “bahkan belum benar-benar memulai apa” hanya menjelaskan bila Moskow lebih baik dalam kekuatan militernya. Demikian info juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memverifikasi pernyataan presiden Rusia itu.

Awalannya Putin menantang beberapa pimpinan Barat yang mencari kekalahan Rusia di medan perang di Ukraina untuk menyampaikan intimidasi itu. “Biarkan mereka coba. Kami bahkan belum benar-benar memulai apa,” kata Putin saat itu. “Presiden hanya memperingati (pendengarnya) bila kemampuan militer (Ukraina dan Rusia) tidak dapat dibandingkan,” terang Peskov. “Kekuatan Rusia besar sekali sampai hanya beberapa kecil saja yang ikut serta dalam operasi militer khusus,” kata pejabat Kremlin itu seperti diambil dari Russia Today, Jumat (9/7/2022).

Ia menambahkan kemauan Barat bila Ukraina dapat mengalahkan Rusia secara militer adalah tidak rasional dan hanya menambah penderitaan rakyat Ukraina. Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah menjelaskan sebagai arah mereka di Ukraina kekalahan penting Rusia dan siapkan senjata dan pelatihan untuk pasukan Kiev. Pejabat tinggi Barat telah menjelaskan bila Ukraina akan mampu mengalahkan Rusia di medan perang dengan kontributor mereka. Pemerintah Ukraina setuju dan memutuskan pembicaraan damai dengan Rusia, yang jalan sejauh bulan-bulan pertama konflik. Moskow percaya bila Kiev dipaksa ke status tanpa setuju oleh beberapa partisipan Baratnya.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan argument kegagalan Kiev untuk mengaplikasikan persetujuan Minsk, yang diperkirakan untuk memberikan wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus dalam negara Ukraina. Proses, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertamanya kali dikasih tanda-tangan pada 2014. Sisa Presiden Ukraina Petro Poroshenko sejak itu akui bila arah khusus Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan membuat angkatan bawa senjata yang kuat. Pada Februari 2022, Kremlin akui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina dengan sah menjelaskan si dia sebagai negara netral yang tak pernah bergabung dengan blok militer Barat mana saja. Tapi Kiev menegaskan bila serangan Rusia benar-benar tidak berpendapat.

Boris Johnson Lengser, Ukraina Berduka

Putin Bicara Belum Memulai Apa di Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky katakan selamat tinggal yang hangat ke Boris Johnson yang sampaikan pengunduran diri pada Kamis kemarin. Zelensky menerangkan kepergian Johnson membuat berduka semua orang Ukraina, sekalian menjelaskan kemauannya bila Kiev dan London masih tetap jadi rekanan dan sekutu yang kuat setelah kepergiannya. “Rekanan Boris Johnson, semua orang Ukraina berduka dengan info pengunduran diri pimpinan Partai Konservatif.

Kami dengan tulus berterima kasih atas kontributor yang tetapkan dan tanpa setuju dari beberapa hari awal perang. Terima kasih khusus atas kepemimpinan Anda dalam bela keperluan Ukraina pada tempat internasional,” kata Zelensky dalam sebuah posting di media sosial, membagikan fotonya dengan Johnson yang diambil sejauh kunjungan terakhirnya ke Kiev.

Johnson menjadi salah satu partisipan Kiev yang paling semangat sejak Moskow keluarkan operasi militernya di Ukraina diakhir Februari. Sementara London menjadi salah satu pemasok senjata khusus Kiev sebelum konflik, London betul-betul memperluas pengiriman senjata di tengah bentrokan, janjikan kontributor militer hampir 2,3 miliar pounds ke negara itu.

Pertama Menteri Inggris itu jadi salah satu pimpinan Barat pertama yang bertandang Kiev pada bulan April. Johnson, yang menggenggam sebagai perdana menteri Inggris sejak Juli 2019, kabarkan pengunduran si dia pada hari Kamis saat pemerintahannya benar-benar kacau, dengan lebih dari 50 pejabat senior, terhitung sekretaris dan menteri, meninggalkan posisi mereka. Kehancuran mendadaknya terjadi sesaat setelah Johnson sukses selamat dari mosi tidak percaya di Parlemen bulan tempo hari.