Referensi Rekreasi Religi di Gresik, Ada Makam Panjang di Pinggir Pantai

patromaks.com, Gresik – Kabupaten Gresik, Jawa Timur simpan banyak narasi sejarahnya sendiri. Bermacam cerita periode lalu itu sekarang jadi riwayat yang bisa menjadi pelajaran.

Tidak itu saja, beberapa sisa riwayat itu selanjutnya jadi daya magnet dalam pariwisata, salah atunya rekreasi Religi. Di Gresik, Anda bisa menemui cerita periode lalu dengan berekreasi ke banyak tujuan rekreasi Religi.

Dimulai dari berkunjung pusara Sunan Giri, atau berkunjung pusara islam paling tua di dunia. Berikut kumpulkan tujuan rekreasi Religi :

Jherat Lanjheng

Referensi Rekreasi Religi di Gresik, Ada Makam Panjang di Pinggir Pantai

Jherat Lanjheng atau bernama lain Pusara Panjang, sebagai salah satunya tujuan rekreasi yang berada di pulau Bawean. Pusara ini berada di tepi pantai, yaitu Pantai Pendam Panjang.

Kabarnya pusara itu ialah kuburn salah satunya abdi setia Si Adji Saka (Duro) yang wafat di pantai itu. Menurut narasi, kematian Duro karena menjaga instruksi yang diberi oleh Si Aji Saka untuk jaga pusakanya.

Kejadian itu berawal pada salah paham di antara Duro dan saudara seperguruannya (Sembodho) yang diutus Si Aji Saka untuk ambil Pusaka itu. Ternyata Si Aji Saka lupa jika ia pernah memberi pesan ke Duro untuk memberikan pusakanya itu cuma bila yang ambil ialah Si Aji Saka sendiri.

Tetapi, karena satu argumen Si Aji Saka mengutus suadara Duro yang abdi setianya yakni Sembodho untuk ambil pusaka itu. Sama menjaga diri untuk jaga instruksi dari Si Guru pertarunganpun tidak terelak.

Karena pengetahuan mereka datang dari guru yang serupa, ke-2 nya mempunyai kesaktian yang serupa. Pada akhirnya, ke-2 nya wafat. Kabarnya, narasi itu terangkum dalam Aksara Jawa: Ha Na Ca Ra Ka Da Ta Sa Wa La Pa Dha Ja Ya Nya Mong Go Bo Tha Nga…

Bila Anda akan berekreasi ke lokasi ini, karena itu dapat mengaksesnya melalui Tanjung Baru, Dusun Lebak, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

Pusara Putri Cempo

Referensi Rekreasi Religi di Gresik, Ada Makam Panjang di Pinggir Pantai

Pusara Puteri Cempo adalah daya magnet rekreasi Religi yang berada di Gunungsari kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas. Sekitaran 2 km ke timur dari kompleks pusara Sunan Giri.

Daya magnet objek rekreasi ini ialah arsitektur cungkup pusara yang unik ciri khas negeri Campa (Kamboja) dengan ornament hias dan pewarnaan yang ceria.

Daya tarik alam bukit-bukit dengan rerimbunan pohon dan sepoi-sepoi angin bukit-bukit yang beri kesegaran ikut menambahkan cantiknya situasi. Bahkan juga, saat ini ini lebih banyak cafe yang berderet di sejauh jalan ke arah lokasi pucuk Cempo.

Di situ Anda dapat nikmati menu minuman ciri khas Gresik yakni kopi sekalian bercakap-cakap dan ber swa photo riang. Tidaklah aneh bila selanjutnya beberapa orang yang menyebutkan teritori puteri Cempo dengan panggilan Teritori Rekreasi Milenial.

Pusara Jujuk Campa

Referensi Rekreasi Religi di Gresik, Ada Makam Panjang di Pinggir Pantai

Pusara Jujuk Campa berada di Dusun Kumalasa, Kecamatan Sangkapura. Sekitaran 4 km dari dermaga Sangkapura dan 1,5 km dari jalan lingkar Bawean. Pusara Jujuk Campa sebagai pusara tunggal dengan bangunan yang telah diperbaiki.

Ada di tempat perkampungan warga, membuat Pusara Jujuk Campa benar-benar mudah dicapai. Menurut narasi yang berkembang, Jujuk Campa ialah seorang kepala kelompok dari negeri Campa (Kamboja) yang lakukan perjalanan ke Jawa.

Ditengah-tengah perjalanan, puteri Campa yang ikut serta dalam kelompok sakit dan wafat di Pulau Bawean, persisnya di dusun Kumalasa. Warga di tempat mengatakan dengan makam ‘Mbah Putri’.

Sementara pimpinan kelompok tidak melanjutkan perjalanan dan pilih habiskan umurnya di Pulau Bawean. Warga di tempat kerap mengatakan dengan makam ‘Jujuk Campa’. Beberapa barang warisan Jujuk Campa sampai sekarang ini masih tetap ada dan diletakkan rapi di rumah salah satunya masyarakat Dusun Kumalasa.

Seperti pusara-makam figur lain di Bawean, pusara Jujuk Campa memiliki nuansa Religi dan banyak didatangi oleh pelancong.

Pusara Siti Fatimah

Referensi Rekreasi Religi di Gresik, Ada Makam Panjang di Pinggir Pantai

Siti Fatimah binti Maimun lahir di tahun 1064 M yang disebut anak dari pasangan Syekh Maimun atau Sultan Mahmud Sah dari Iran dan Aminah dari Aceh yang tiba ke Jawa dan pada akhirnya tinggal di Dusun Leran.

Di dusun berikut selanjutnya Siti Fatimah binti Maimun tinggal dan menebarkan tuntunan islam sampai beliau meninggal dunia dan disemayamkan di situ. Pusara Siti Fatimah binti Maimun berada dalam suatu cungkup.

Cungkup itu dengan bahan batu kapur yang diambil dari gunung Suci (dusun Suci-Manyar). Berlainan dengan bangunan pusara aulia secara umum, cungkup itu dibuat seperti sebuah candi pada periode Hindu-Budha.

Kabarnya, cungkup itu dibuat dengan seorang Raja Majapahit yang beragama Hindu yang dahulu akan menyunting Siti Fatimah binti Maimun atau juga dikenal dengan Dewi Retno Suari.

Kehadiran Siti Fatimah binti Maimun ke Majapahit sendiri ialah diutus oleh ayahandanya Sultan Machmud Sah Alam untuk mengislamkan raja Majapahit itu sebagai persyaratan kesediaannya untuk diperistri.

Tetapi, utusan yang sampaikan hal itu malah diberlakukan dengan tidak pantas oleh Raja Majapahit. Hingga untuk membayar rasa bersalahnya ia membuat cungkup pusara Siti Fatimah binti Maimun itu. Oleh karena itu arsitektur bangunan cungkup itu dikuasai oleh Hindu.

Teritori pusara Siti Fatimah binti Maimun diatur oleh Balai Konservasi Cagar Budaya (BPCB) Trowulan semenjak tahun 1973 dan diputuskan sebagai salah satunya Teritori Cagar Budaya Nasional dan pusara beliau diputuskan sebagai pusara islam paling tua di Asia Tenggara.

Situs Giri Kedaton

Referensi Rekreasi Religi di Gresik, Ada Makam Panjang di Pinggir Pantai

Berdasar sebagian versus sumber riwayat tradisionil, website ini sebagai kedaton (istana) atau pusat pemerintah zaman Giri I yaitu Sunan Giri atau Raden Paku atau Raden Ainul Yaqin yang selanjutnya dilanjutkan secara turun-temurun oleh beberapa turunannya.

Giri Kedaton dibangun oleh Sunan Giri pada sekitaran tahun 1487 M. Diputuskannya lokasi itu sebagai Kedaton Giri berdasar panduan Syeck Maulana Iskhak (Ayah Sunan Giri) atas dasar kemiripan satu genggam tanah yang dibawa dari Samudra Pasai.

Bangunan yang awalannya ialah pesantren tempat Sunan Giri mengajari tuntunan Agama Islam ke beberapa santrinya itu selanjutnya dikenali dengan Giri Kedaton.

Situs ini lebih banyak dikunjungi peziarah atau pelancong umum sebagai tempat bermunajad dan belajar riwayat bangunan kuno. Menurut narasi tempat ini sebagai tempat penetapan Beberapa raja Islam Demak sampai Papang.

Di tempat ini juga dibuat Mushola atau ponpes yang pertama di Giri, yang keseluruhnya tinggal terlihat beberapa bekasnya, terhitung kelengkapan Kedaton yang lain berbentuk batu pelinggihan, kolam wudhu dan dinding pagar kuno. Ada di belakang mushola ada juga pusara Raden Supeno (putera Sunan Giri yang wafat saat masih remaja).

Situs Giri Kedaton ini berada di pucuk sebuah bukit dengan tanjakan tajam yang relatif terjal, persisnya di daerah Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas, Gresik sekitaran 200 M samping selatan dari kompleks pusara Sunan Giri.

Pusara Sunan Giri

Referensi Rekreasi Religi di Gresik, Ada Makam Panjang di Pinggir Pantai

Sunan Giri sebagai putera dari Syekh Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu (putri Raja Blambangan, Menak Sembuyu) yang lahir di Tahun 1442 M, di periode kecilnya namanya Raden Paku atau Joko Samudro, selanjutnya dikasih panggilan Ainul Yaqin oleh Sunan Ampel atau Raden Rachmat yang tidak lain ialah guru sekalian pamannya sendiri/ adik dari dari ayahnya (Syekh Maulana Ishaq).

Selainnya sebagai ulama atau wali, beliau bertindak selaku raja bertitel Prabu Satmoto dan memerintah Kerajaan Giri Kedaton di tahun 1487-1506 M.

Dia memerintah Gresik dan sekelilingnya sepanjang beberapa angkatan. Kepopuleran beliau mencakup daerah Madura, Lombok, Kalimantan, Sumbawa, Sumba, Flores, Ternate, Sulawesi dan Maluku.

Sunan Giri meninggal dunia di tahun 1506 M, dan disemayamkan di atas bukit dalam cungkup berarsitektur ciri khas Jawa yang paling unik. Pusara Sunan Giri berada di Desa Giri Gajah Dusun Giri Kecamatan Kebomas memiliki jarak 4 km dari pusat Kota Gresik.

Keseluruhannya lingkungan pusara ini terlihat keramat dan berwibawa. Secara tata urus keruangan arkeologis, tempat komplek pusara Sunan Giri ini terdiri jadi 3 langkan (tempat/sisi ke arah bangunan khusus dalam budaya Jawa) dengan gapuro sebagai penandanya.