Renungan Kristen Rumah di Surga Jauh Lebih Cantik

Renungan Kristen Rumah di Surga Jauh Lebih Cantik. Tidak ada yang kekal di bumi ini, karena sebenarnya di surgalah kekekalan itu.

Dunia ini hanya tempat pelabuhan, karena arah kita sebenarnya ialah surga. Di dunia banyak kesengsaraan, dan di surga sarat dengan kesenangan kepuasan dan kebahagiaan yang tidak ada taranya.

Tidak ada air mata duka cita, perkabungan apa lagi maut (Wahyu 21:4). Benar-benar, satu lokasi yang tidak ada bandingannya dengan tempat paling indah di dunia sekalinya. Tidak rindukah kita ke situ?

Yohanes 14:3 Dan jika Saya sudah ke situ dan sudah sediakan tempat buatmu, Saya akan tiba kembali dan bawa kamu ke tempat-Ku, agar pada tempat di mana Saya ada, kamu juga ada.

Renungan Kristen Rumah di Surga Jauh Lebih Cantik

Stacy ialah seorang tenaga pendidik di sekolah kecil di rimba di Wisconsin, di Amerika Serikat. Satu kali, saat musim dingin tiba dia merasakan beberapa ekor tikus rimba di ruang sekolahnya.

Bahkan juga, panorama ini mulai terlihat tiap pagi saat dia bangun dan menghidupkan lampu ruang. Dia selalu merasakan dua atau tiga ekor tikus lari cepat di sejauh rack buku.

Awalannya, dia menyaksikan itu sebagai suatu hal yang menghibur dan lucu. Di satu segi dia mengetahui bila kehadiran tikus-tikus ini akan bawa kuman ke sekolahnya.

Oleh karenanya, pada akhirannya dia juga putuskan singkirkan hewan-hewan liar itu dengan memasangkan jebakan. Sesudah jebakan terpasang, esok paginya dia sukses tangkap tiga ekor tikus.

Seterusnya, dia mendaki ke rimba dan melepas tikus-tikus itu di semak-semak. Anehnya, di waktu malam dia memasangkan jebakan, kembali lagi ada tikus yang terjerat.

Bahkan juga, tidak cuma tiga, tetapi telah empat ekor. Ini terjadi terus-terusan sepanjang sekian hari. Bahkan juga banyaknya semakin bertambah. Dia mulai menanyakan dalam hatinya sebetulnya ada seberapa banyak tikus di gedung itu?

Konsentrasi Kita Ialah Kerajaan Surga

Selanjutnya dia mendapatkan gagasan untuk memberikan pertanda pada tiap tikus yang ketangkap. Apa yang terjadi?

Begitu kagetnya dia saat merasakan jika tikus-tikus yang terjerat di jebakan sejauh ini cuman itu melulu.

Rupanya, sesudah dibuang ke semak-semak, tikus itu kembali cari lokasi ditaruhnya jebakan itu. Ini karena, pada jebakan itu ada selai kacang yang disebut pancingan supaya tikus itu masuk ke perangkap.

Tikus-tikus itu tak pernah pikirkan jika jebakan itu dapat mencelakakan nyawa mereka. Konsentrasi mereka hanya selai kacang itu. Ada pelajaran yang bagus dari cerita ini.

Memang kita bukan tikus yang gampang dijebak. Tetapi, sekurang-kurangnya kita harus komit dengan konsentrasi kita sebagai mana tikus selalu kembali memperoleh selai kacang itu.

Konsentrasi kita ialah kerajaan surga. Jangan sampai beralih dari konsentrasi itu, karena di luar surga tidak ada kebahagiaan sejati.

Wahyu 3:11 Saya tiba selekasnya. Peganglah apa yang telah ada kepadamu, agar tidak seorang juga ambil mahkotamu. Jika kita beralih, karena itu tempat kita dapat terpindahkan oleh seseorang.

Wahyu 21:27 Tapi tidak masuk ke dalamnya suatu hal yang najis, atau orang yang lakukan kekejian atau dusta, tapi cuman mereka yang bernama tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

Mari kita persiapkan diri untuk masuk ke kota yang sarat dengan kemuliaan itu. Hindari tiap kenajisan dan dusta awal hari ini karena keelokan, kepuasan dan kebahagiaan surga melewati semua yang ada di bumi ini.

Tuhan memberkati. Syalom