Sebutkan Taktik dan Skema Pergerakan NII Telah Berbeda, Moeldoko: Sekarang ini Lebih Hebat

Patromaks.com – Kepala Kantor Staff Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan, sekarang ini taktik dan skema pergerakan dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII) sudah berbeda. Bila dahulu skema pergerakan NII memakai contact senjata, sekarang ini jaringan itu lebih memakai pendekatan hati dan pertimbangan. Yang kita perlu ketahui lebih jauh mengenai perjuangan NII ialah peralihan taktik dan skema pergerakannya. Dahulu taktiknya mereka kuasai daerah.

Kartosoewirjo Jawa Barat. Kahar Muzakkar beberapa di Sulawesi Selatan, tutur Moeldoko dalam info video resminya seperti dikutip pada Sabtu (22/4/2022). Karena ia taktiknya kepenguasaan daerah karena itu gampang dikalahkan. Wilayahnya gampang diambil. Penganutnya gampang dirampungkan. Itu sebuah pengalaman untuk mereka. Karena itu saat ini pergerakan yang ia bangun ialah persaingan perebutan heart and mind, katanya.

Menurut Moeldoko, taktik pergerakan NII sekarang ini bisa berpengaruh lebih hebat. Masalahnya pendekatan dengan persaingan perebutan hati dan pemikiran, lewat baiat atau lewat doktrin cukup susah untuk ditangani. Dan tidak boleh salah, itu telah ada di tengah kita. Siapa sebagai elemen yang dipengaruhi? Lewat ASN, lewat aparatur keamanan, lewat mahasiswa, lewat beragam lembaga dan terhitung pebisnis, terangnya. Serta lebih hebat kembali, ia bergerak dengan sembunyikan diri. Ia penyamaran supaya tidak dikenal dari sejak awalnya hingga ia mempunyai kelonggaran untuk mempengaruhi seseorang. Berhati-hati, berada di tengahnya kita, lanjut Moeldoko. Bekas panglima TNI itu memperjelas, sebagai kunci ialah membuat awareness kesiagaan. Ditambah pada kekuatan gempuran teroris di sekitar lingkungan.

Sebutkan Taktik dan Skema Pergerakan NII Telah Berbeda, Moeldoko: Sekarang ini Lebih Hebat

Tidak boleh ada kita tidak paham jika samping kita rupanya teroris. Benar-benar menakutkan. Nyata-nyata ada korban rekrutmen dari NII, selanjutnya ada usaha penghimpunan dana lewat kotak amal, lewat financial technology, kata Moeldoko. Kita harus terbuka matanya jika semua perlu memperoleh kesiagaan. Dan tidak boleh salah, NII jadi kontribusi support sumber daya untuk gerakan semua jaringan teroris internasional di Indonesia, sambungnya. Awalnya, Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Intimidasi Polri mengklaim punyai bukti jika jaringan NII di daerah Sumatera Barat (Sumbar) merencanakan melengserkan pemerintahan saat sebelum Pemilu 2024. Ini diketemukan dari peningkatan atas penangkapan 16 terdakwa teroris jaringan NII di daerah Sumbar pada Jumat (25/3/2022).

Tanda bukti yang diketemukan memperlihatkan beberapa gagasan yang sedang disiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat yaitu usaha melengserkan pemerintahan yang berdaulat saat sebelum tahun Pemilu 2024, kata Kepala Sisi Kontribusi Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar ke reporter, Senin (18/4/2022). Disamping itu, Aswin menyangka NII Sumbar pernah merencanakan menukar ideologi Pancasila. Menurut dia, barisan itu sampai sekarang ini masih berpedoman pertimbangan NII zaman Kartosuwiryo, yang ingin menukar ideologi Pancasila dan mekanisme pemerintah Indonesia dengan khilafah atau syariat Islam.

Selanjutnya, Aswin mengatakan NII Sumbar berpotensi teror gempuran intimidasi dengan memakai senjata tajam golok. Ada kekuatan teror berbentuk gempuran intimidasi yang tercantum pada bentuk perintah menyiapkan senjata tajam (disebut golok) dan cari beberapa pintar besi, katanya. Kepala Agen Pencahayaan Warga (Karo Penmas) Seksi Jalinan Warga (Div Humas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan awalnya menjelaskan, ada beberapa anak-anak di bawah usia yang bergabung dengan barisan NII. Ramadhan mengatakan ada sekitaran 77 anak di bawah 13 tahun yang dibaiat atau sumpah setia ke barisan NII.

Disamping itu, Ramadhan menjelaskan, sekarang ini ada 126 orang dewasa yang sempat diambil oleh NII saat berumur belasan tahun. Berkaitan penemuan ini, menurut Ramadhan, polisi sedang lakukan koordinir dengan Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI) agar bisa meningkatkan jaringan itu. Menurut Ramadhan, barisan NII mempunyai skema penerimaan dan organisasi yang terancang dan struktural. Perekturan anggota NII dilaksanakan tanpa melihat tipe kelamin dan batasan umur, paparnya.