Terkuak Pola Aktor Penembakan Massal di Gereja AS: Punyai “Kedengkian Pada Taiwan”

Patromaks.com – Aktor Penembakan Massal di Gereja Amerika Serikat (AS), yang tewaskan seseorang dan mencederai lima yang lain, dimotivasi oleh kedengkian pada Taiwan dan warganya menurut penyelidik AS. David Chou tutup pintu dengan memakai rantai dan lem super, saat lusinan umat paroki nikmati perjamuan saat kebaktian di gereja di Laguna Woods, dekat Los Angeles AS.

Pria berumur 68 tahun berwarganegara Amerika itu, sembunyikan tas berisi bom Molotov dan amunisi cadangan disekitaran gedung, saat sebelum melepas shooting dengan 2 pistol, yang menurut penyelidik ialah usaha metodis untuk mengakibatkan pembantaian. kami mengetahui jika ia merangkum taktik yang ingin ia aplikasikan, kata Sheriff Orange County, Don Barnes dikutip dari AFP pada Selasa (15/5/2022). Telah dipikir dengan benar-benar masak dari bagaimana ia menyiapkan (tindakan teror), baik itu ada di sana, amankan lokasi, tempatkan beberapa barang dalam ruangan untuk mengakibatkan korban tambahan bila ada peluang, sambungnya.

Terkuak Pola Aktor Penembakan Massal di Gereja AS: Punyai

Chou, yang bekerja sebagai penjaga keamanan di Las Vegas, memperlancar gempuran karena kedengkian bermotivasi politik (dan) kecewa dengan kemelut politik di antara China dan Taiwan. Barnes menjelaskan Chou ialah masyarakat negara AS yang berimigrasi dari China. Seorang petinggi di kantor perdagangan Taiwan di Los Angeles menjelaskan ke AFP jika ia terlahir di pulau itu pada 1953. Taiwan sudah diperintah secara mandiri semenjak usainya perang saudara pada 1949. Taiwan mempunyai pemerintah sendiri yang diputuskan secara demokratis dan militer yang kuat. Sementara China yang otoriter mengeklaim pulau itu sebagai kepunyaannya, bersikukuh jika itu ialah propinsi pemberontak yang satu hari akan digabungkan kembali.

Presiden Taiwan tawarkan berkabung yang ikhlas ke keluarga beberapa korban. Kekerasan tak pernah jadi jawaban, kata Tsai Ing-wen dalam sebuah pengakuan. Perincian kejadian penembakan massal di gereja AS ada pada Senin (16/5/2022) ungkap tindakan kepahlawanan seorang umat paroki yang serang Chou saat ia mulai tembak.

John Cheng, seorang dokter dan pendeta di gereja itu, serang aktor dengan bangku dalam usaha untuk menjatuhkannya ke tanah, dan biarkan seseorang mengikatnya sampai polisi datang. Tanpa perlakuan Dr Cheng tidak disangsikan kembali bakal ada beberapa korban tambahan dalam kejahatan ini, kata Barnes. Sayang, sesudah Dr Cheng tangani terdakwa, ia terserang shooting dan ia dipastikan wafat pada tempat peristiwa. 5 orang yang lain yang cedera dalam gempuran itu dibawa ke rumah sakit. Mereka berumur di antara 66 sampai 92 tahun.

Gelombang kekerasan lokal di AS

Penembakan Minggu (16/5/2022) terjadi cuma 24 jam sesudah seorang pria membawa senjata tewaskan 10 orang di negara sisi New York, dalam apa yang diselidik sebagai gempuran rasial. Seorang jubir kementerian luar negeri China keluarkan respon singkat atas penembakan di California, tanpa mengatakan apa ia mengetahui asal mula terdakwa. Diharap pemerintahan AS akan ambil beberapa langkah ringkas dan efisien untuk menangani permasalahan kekerasan senjata yang berkembang di negara tersebut, kata Wang Wenbin.

Kekerasan senjata benar-benar biasa terjadi di AS, di mana senjata mematikan ada dan lobi senjata yang kuat di parlemen bekerja untuk menahan kontrol atas pemasaran dan distribusinya. Lebih dari 45.000 orang Amerika wafat karena senjata – separuhnya karena bunuh diri – pada 2021. Jumlah itu naik dari 39.000 lebih dari 2019, menurut website Arsip Kekerasan Senjata. Sekitaran 7.000 orang wafat karena penembakan pembunuhan atau shooting yang tidak tersengaja di AS tahun ini saja, dengan penembakan pada tempat biasa terjadi nyaris tiap hari. Ada 202 penembakan massal, yang diartikan sebagai kejadian di mana 4 orang ataupun lebih cedera atau terbunuh, selama setahun ini, menurut arsip.