Tindakan Penipuan Sewa Mobil-Tiket Ajang MotoGP Mandalika

Patromaks.com – Ajang MotoGP Mandalika 2022 sudah diawali. Tetapi kerikil dalam acara MotoGP Mandalika langsung banyak muncul, mulai penipuan kesepakatan rental mobil sampai calo ticket yang berkeliaran.

Penipuan Sewa Mobil Buat Rugi Rp 600 Juta

Salah satunya biro perjalanan asal Malang, Jawa Timur (Jatim), akui terkena tipu kesepakatan sewa 65 mobil untuk keperluan MotoGP Mandalika 2022. Mereka mengeklaim tidak untung sampai Rp 600 juta. Biro perjalanan dari CV Hafiz Jaya Tur, Usma Hadi, menjelaskan nilai rugi itu ada dari kesepakatan dengan seorang pria berinisial DD, anggota Federasi Perusahaan Penjual Ticket Penerbangan Indonesia (Astindo) NTB.

Jadi awalannya, jauh saat sebelum acara MotoGP Mandalika berjalan, faksi kami dikontak DD dengan mengatasdirikan Astindo NTB, kata Usma seperti dikutip dari Di antara, Sabtu (19/3/2022) Ia menjelaskan waktu itu DD pesan 65 unit kendaraan, salah satunya bermerek Pajero Sport, Fortuner, Innova Reborn, dan HiAce. Semua unit diminta dengan argumen untuk memberikan dukungan transportasi di gelaran MotoGP.

Tindakan Penipuan Sewa Mobil-Tiket Ajang MotoGP Mandalika

Selanjutnya, dari kesepakatannya, DD memberikan janji akan bayar uang muka 1/2 dari nilai persewaan 65 kendaraan beroda 4. Tetapi, ketentuannya, semua unit harus datang di Lombok. Jadi kami tiba kelompok dari Malang. Tapi, setelah tiba sini, DP (down payment) yang dijanjikannya itu tidak ada sampai sekarang ini. Ini telah 3 hari kami di sini, katanya juga.

Mengakibatkan, beberapa puluh unit kendaraan asal Malang itu sekarang tidak bekerja di halaman kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Propinsi NTB. Usma bersama faksi biro perjalanan merencanakan tempuh lajur hukum dengan memberikan laporan masalah ini ke faksi kepolisian.

Nanti kami ingin buat ijin demo ke kantor Gubernur NTB agar ada perhatian, kami di sini terkatung-katung, tutur ia. Sekjen Astindo NTB Abdul Haris benarkan ada peristiwa itu. Tetapi Haris memperjelas pemesanan ini bukanlah atas nama Astindo NTB.

Ia menjelaskan pemesanan itu dilaksanakan secara individual oleh DD, anggotanya sebagai biro perjalanan di Lombok. Pemesanan ini juga dilaksanakan DD tanpa setahu dianya atau Ketua Astindo NTB. Jadi mekanisme transaksi bisnis ini tanpa pernyataan ke kami, dan bukan mengatasdirikan Federasi, tapi atas nama individu mereka masing-masing, jadi tidak ada mengikutsertakan kami, tutur Haris.

Dia juga pastikan imbas dari masalah ini, anggota Astindo NTB ikut memikul beban pembayaran uang muka. Hal argumen anggotanya itu tidak penuhi kesepakatan ini, Haris akui belum mendapatkan berita selanjutnya dari DD.

Calo Tiket Berkeliaran

Ticket MotoGP Mandalika telah habis terjual. Tetapi beberapa calo yang jual ticket MotoGP masih berkeliaran. Team detikcom sempat dikunjungi calo tawarkan ticket Zona E. Kelihatan calo itu keluarkan lima helai ticket dari tasnya. Tetapi, ketika akan ditanyakan lebih jauh, calo menghindari karena ia sadar tawarkan ke mass media. Mas perlu ticket? Ini saya ada, murah saja, Mas. Ingin berapakah? tutur salah satunya calo saat di teritori Parkir Barat, Mandalika, Lombok, Sabtu (19/3).

Mari… mari… yang tiketnya cancel, bisa, sambungnya.

Salah satunya pengunjung yang tidak ingin disebut namanya menjelaskan sempat disodori calo ticket Zone B untuk Minggu (20/3) dengan harga Rp dua juta. Dia menjelaskan harga itu terlampau mahal. Dianya juga menangguhkan niat beli ticket.

Saya disodori ticket Zone B dengan harga Rp dua juta. Ia (calo) pastikan ticket itu asli dan bisa dipakai. Agunan dapat photo muka dan KTP, katanya saat dijumpai di Parkir Barat Mandalika, Lombok. Menurut dia, ada calo ini menggelisahkan. Dia minta aparatur berwajib tindak lanjuti supaya tidak ada warga yang lain dirugikan.

Polisi Investigasi Calo Tiket

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Artanto menerangkan calo ticket yang berkeliaran di sekitar Mandalika diinterogasi polisi. Masalahnya info dari faksi penjual sah, ticket menonton MotoGP Mandalika telah habis terjual.

Pada calo ticket, team Puma Mobile Gakkum Polda NTB lakukan pengawasan dan pencatatan pada calo-calo penjual ticket disekitaran Mushola Nurul Bilad Mandalika, Lombok tengah, tutur Artanto ke reporter, Sabtu (19/3). Sesudah dicatat, calo ticket itu selanjutnya diinterogasi polisi. Calo-calo itu akui mendapatkan ticket dari pemirsa yang telah beli ticket, tetapi tidak jadi melihat.

Sesudah diinterogasi, mereka akui memperoleh ticket dari pemirsa yang telah beli ticket tetapi gagal untuk melihat, lalu beberapa calo beli ticket itu dan menjualnya kembali, terangnya. Sesudah dicatat dan diinterogasi, calo-calo itu selanjutnya dikasih instruksi dan pembimbingan. Mereka dipertegas tidak untuk jual ticket palsu hingga bikin rugi banyak faksi dan menghancurkan nama Lombok.

Calo-calo itu kita data, lalu kita beri instruksi, tambah Artanto.