Tuhan Tidak Pernah Ingkar Janji

Sering kita terlukai karena janji beberapa orang yang kita sayangi tidak dipenuhi.

Memang, tidak selama-lamanya janji yang disampaikan manusia dapat dipenuhi seperti mestinya.

Ini tentu saja benar-benar berlainan dengan Tuhan, Ia tidak pernah menyelimpang dari janji-Nya.

Dalam Alkitab, tidak ada catatan yang mengatakan bila Tuhan pernah ingkar janji untuk beberapa orang yang Ia sayangi.

2 Petrus 3:9 (Tuhan tidak lupa memenuhi janji-Nya, sekalinya ada orang yang menganggap sebagai kelengahan, tapi Dia sabar pada kamu, karena Dia menginginkan agar tidak boleh ada yang musnah, akan tetapi agar semuanya orang kembali dan bertobat.)

Kita bisa juga menyaksikan satu bukti yang memperlihatkan jika Tuhan tidak pernah abai dengan janji-Nya.

Dalam kitab 2 Beberapa raja 20:1-11, di situ kita dapat temui cerita seorang raja yang jatuh sakit.

Raja ini benar-benar setia dan hidup takut akan Tuhan. Ia ialah Raja Hizkia.

Diceritakan jika dia jatuh sakit dan nyaris mati.

Pada keadaan kritis, dia berasa semakin tersuruk saat nabi Yesaya bin Amos, mendatanginya sekalian minta dia sampaikan beberapa pesan paling akhir.

Renungan Tuhan Tidak Pernah Ingkar Janji

Tuhan Tidak Pernah Ingkar Janji
Nabi berbicara: Seperti inilah firman Tuhan, berikanlah pesan paling akhir ke keluargamu, karena kamu akan mati, tidak pulih kembali.

Dengar kalimat si nabi, raja yang setia ini segera mengalihkan mukanya ke dinding sekalian berdoa dan menangis sesenggukan.

Dengar keluh-kesa si raja, firman Tuhan kembali tiba melalui Nabi Yesaya.

“Ucapkanlah ke Hizkia, Saya sudah dengar doanya”

Tidak itu saja, melalui Nabi Yesaya juga, Tuhan janji akan mengobati penyakitnya di hari yang ke-3 .

“Saya akan perpanjang hidupmu lima belas tahun kembali dan Saya akan melepas kamu dan kota ini dari tangan raja Asyur; Saya akan membatasi kota ini karena Saya dan karena Daud, hamba-Ku.”

Walau demikian, Raja Hizkia masih tetap ingin minta pertanda pada Tuhan berkenaan dengan yang sudah dikatakan abdi Allah itu.

Si nabi menjawab: “Berikut yang hendak jadi pertanda buatmu dari Tuhan, jika Tuhan akan lakukan apa yang sudah dijanjikan-Nya: Akan majukah bayangan itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?”

Menariknya, hal tersebut rupanya belum membuat Hizkia percaya.

Ucapnya: “Itu kasus enteng untuk bayangan itu untuk memanjang sepuluh tapak! Kebalikannya, biarkanlah bayangan itu mundur ke belakang sepuluh tapak.”

Lalu berserulah nabi Yesaya ke Tuhan, karena itu dibuat-Nyalah bayangan itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang telah ditempuh bayangan itu pada petunjuk matahari bikinan Ahas.

Dari cerita ini kita dapat saksikan bagaimana Tuhan lakukan apa yang sudah Ia janjikan.

Raja Hizkia mendapatkan kemurahan karena hidupnya yang selalu setia dan takut akan Tuhan.

Janji itu Tuhan seperti fajar pagi hari yang tidak pernah telat.

Maka dari itu, sudahkan kita minta Tuhan merestui beberapa ratus janji-Nya pada kita ini hari?

Mari kita hidup setia, ikut perintah-Nya dan selalu takut akan Ia.

Tuhan memberkati. Syalom